Polisi: Kasus Siswi Kelas 6 SD di Bandung yang Hilang 3 Pekan Bukan Penculikan

19 Desember 2023 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang hilang. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang hilang. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Agta Bhuwana Putra, menyebut kasus yang menimpa siswi kelas 6 SD bukanlah penculikan. Dia pergi dari rumahnya tanpa ada yang memaksa.
ADVERTISEMENT
"Bukan penculikan. Lari dari rumah. Pergi sendiri, nggak ada yang paksa," kata Agta melalui pesan singkat pada Selasa (19/12).
Agta mengatakan kesimpulan itu didapat setelah polisi melakukan pemeriksaan beberapa rekaman CCTV. Dalam rekaman itu, korban memang terlihat seorang diri dan berseragam SD ketika keluar dari sebuah gang. Dia lalu terlihat berjalan menepi ke sisi jalan utama.
Dia kemudian melepas seragam dan mengganti pakaiannya dengan kaus warna hitam yang dibalut jaket warna hitam-putih serta celana jeans biru.
Informasi yang diperoleh, korban memang tak masuk sekolah. Padahal, korban sempat pamit ke orang tuanya untuk berangkat ke sekolah. Hingga kini belum diketahui kabar keberadaannya.
Agta menambahkan pihaknya masih menyelidiki kasus itu. Korban masih dalam proses pencarian. Diharapkan dalam waktu dekat keberadaannya dapat diketahui.
ADVERTISEMENT
"Masih (dicari), kami maksimalkan," kata Agta.
Sebelumnya diberitakan, korban hilang sejak tanggal 28 November 2023 dan belum kembali ke rumahnya. Korban hilang setelah pamit meminta izin kepada ke orang tuanya untuk berangkat sekolah.
Pihak keluarga sudah berupaya untuk mencari keberadaan korban termasuk ke sekolah. Akan tetapi, pihak sekolah menyatakan korban tercatat tak masuk sekolah pada tanggal 28 November.
Hingga kini, belum ada kabar mengenai keberadaan korban. Kasus itu telah dilaporkan ke polisi dengan surat laporan No: B/SKTL//20/XII/SPKT/RESTABES/BDG.
Anak tersebut mempunyai tinggi sekitar 158 sentimeter, berkulit sawo matang, dan mengenakan seragam merah putih ketika berangkat dari rumah.
Sementara itu, ibu korban mengaku khawatir anaknya itu dibawa orang yang dikenalnya lewat media sosial. Meski begitu, dia tak tahu siapa sosok yang membawa putrinya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Di sekolah dia biasa aja, dia anak rumahan kalau di rumah, jarang keluar, nah yang ibu curigai berteman di media sosial. Mungkin ketemu dengan seseorang di medsos, kemungkinan praduga ibu, dia ketemu sama laki-laki terus namanya anak-anak baru remaja, dikasih lah buaian, dia terbuai dan mungkin otaknya dicuci begini, nyaman dan langsung dibawa," ujar Tita, ibu korban.