Polisi Lokalisir 150 Pengikut Pendidikan Agama di Bandung yang Diduga Sesat

24 Juni 2021 23:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi mengamankan 8 pengurus Baiti Jannati guna mencegah gesekan dengan warga usai didatangi karena diduga mengajarkan aliran sesat.
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Adanan Mangopang, mengatakan pihaknya sekaligus melokalisir 150 pengikut lembaga pendidikan tersebut ke suatu tempat.
Adanan menyatakan lokalisir tersebut untuk mencegah terjadinya gesekan dengan warga setempat. Diketahui, 8 pengurus Baiti Jannati terdiri dari ketua, wakil ketua hingga humas. Pimpinan lembaga yang berinisial R diduga mengaku sebagai rasul.
"Sekitar 150 jiwa yang lainnya sudah kita lokalisir di satu tempat sehingga memudahkan petugas melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya gesekan atau friksi dengan warga sekitar yang memang warga menuntut agar mereka harus meninggalkan lokasi," kata Adanan di Mapolrestabes Bandung, Kamis (24/6).
Adanan menambahkan, 8 orang yang telah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan diminta untuk tak kembali ke tempat pendidikan yang terletak di Kelurahan Cijawura, Buahbatu, Kota Bandung, demi keamanan.
ADVERTISEMENT
"Kita minta mereka dan mereka bersedia untuk tidak kembali ke tempat, sementara ini masih kita lokalisir yang delapan pengurus ini mereka bersedia untuk tinggal di sekitar Satreskrim Polrestabes Bandung untuk beraktivitas di sini," ucapnya.
Camat Buahbatu, Edi Juhendi, sebelumnya mengatakan pihak kecamatan, kepolisian dan MUI tingkat kecamatan sudah mengadakan pertemuan pascakejadian. Dalam pertemuan itu, meski belum keluar fatwa secara resmi, MUI sudah menyatakan pusat pendidikan agama itu beraliran sesat.
"Iya, sudah (ucapan sesat) tapi fatwanya belum. Jadi secara kemarin hasil pertemuan kita mah sesat," kata Edi.