Polisi: Luthfi Ditahan Bukan karena Bendera, tapi Ikut Lempari Polisi

Kericuhan massa aksi siswa STM di sekitar Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Penangkapan seorang siswa STM bernama Luthfi saat aksi unjuk rasa menolak RUU KPK di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada 25 September menjadi sorotan publik. Banyak masyarakat yang mengecam penangkapan itu.

Foto Luthfi memegang bendera merah putih di tengah keramaian demo yang berakhir ricuh itu menjadi viral. Beberapa mempertanyakan alasan polisi menangkap Luthfi. Sebagian pihak menilai, Luthfi ditangkap karena diduga melecehkan bendera Merah Putih.

Menanggapi hal itu, Polres Metro Jakarta Pusat yang menangkap Luthfi memberikan penjelasan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung menegaskan Luthfi ditangkap karena ikut menyerang anggota polisi yang berjaga.

Tahan membantah penetapan Luthfi sebagai tersangka hanya karena berada di lokasi dan membawa bendera merah putih.

"Bawa bendera gimana orang dia melempari (polisi) kok," kata Tahan saat dihubungi, Rabu (27/11).

Tahan memastikan, penyidik sudah bekerja sesuai prosedur. Tidak mungkin penyidik sembarangan menjadikan Luthfi tersangka. Sebab, kejaksaan sudah menerima berkas kasus ini.

"Enggak mungkin kejaksaan nerima (berkas) kalau enggak lengkap," ujar dia.

Namun Tahan enggan menjelaskan kronologi penangkapan Luthfi. Sebab saat ini kasus itu sudah menjadi kewenangan kejaksaan.

"Sudah wewenang jaksa itu," ucap Tahan.

Sebelumnya jagad media sosial twitter diramaikan dengan tagar #BebaskanLuthfi. Masyarakat meminta agar Luthfi dibebaskan setelah ditangkap oleh aparat kepolisian saat aksi unjuk rasa menolak RUU KPK yang dilakukan sejumlah siswa STM di depan Gedung DPR, Senayan pada Rabu 25 September 2019.

Selain itu, dalam tagar itu juga diselipkan beberapa foto Luthfi yang mengenakan peci dan baju berwarna merah. Ada juga foto Luthfi yang sedang mencium seorang wanita paruh baya yang mengenakan pakaian berwarna biru.