Polisi Malaysia Tegaskan Penyerangan WNI Tak Terkait Laga Sepak Bola

24 November 2019 14:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia Bayu Pradana (kanan) berebut bola dengan pemain Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia Bayu Pradana (kanan) berebut bola dengan pemain Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepolisian Malaysia telah menerima laporan penyerangan WNI yang disampaikan Fuad Naji pada 19 November 2019. Dari laporan yang disampaikan Fuad, Kepolisian Malaysia menyimpulkan penyerangan itu tak ada kaitannya dengan laga Malaysia vs Indonesia.
ADVERTISEMENT
"PDRM (Polis Diraja Malaysia) percaya insiden ini tak mempunyai kaitan dengan perlawanan bila sepak kelayakan Piala Dunia antara Malaysia dan Indonesia yang berlangsung pada malam 19 November 2019 di Stadium Bukit Jalil, Kuala Lumpur," kata pejabat Kepolisian Malaysia, CP Dato' Huzri bin Mohammed dalam keterangannya yang diunggah di akun twitter Kepolisian Malaysia, Minggu (24/11).
Pernyataan Resmi Kepolisian Malaysia soal Penganiayaan WNI saat Laga Malaysia vs Indonesia. Foto: Twitter/@PDRMsia
Fuad Naji datang ke kepolisian Malaysia pada 19 November 2019 pukul 8.08 pagi. Dalam laporan itu, Fuad telah dipukul dan dirampok sekelompok lelaki di Bukit Bintang, Kuala Lumpur.
Dari pemeriksaan awal, kepolisian Malaysia menilai, kasus ini merupakan kasus perampokan. Sebab, ada sejumlah barang milik Fuad yang hilang.
"Kes diklarifikasikan sebagai kes samun memandangkan siasatan setakat ii mendapati pengadu telah kehilangan pasport dan sejumlah wang semasa insiden tersebut," tambah dia.
Pernyataan Resmi Kepolisian Malaysia soal Penganiayaan WNI saat Laga Malaysia vs Indonesia. Foto: Twitter/@PDRMsia
Terkait peristiwa ini, Menpora Malaysia Syed Saddiq sudah menyampaikan permintaan maaf melalui akun twitternya. Dia memastikan, akan mengusut tuntas kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Saya penuh rasa rendah diri, saya ingin memohon maaf kepada rekan-rekan serumpun di Indonesia, saya memohon maaf karena tragedi yang berlaku (terjadi -red) beberapa hari lepas," jelas Syed Saddiq dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitternya @SyedSaddiq, Sabtu (23/11).
"Kami memohon supaya rekan-rekan yang khususnya dipukul tampil kehadapan membantu siasatan ini. Kami memastikan keadilan tak kira warga Malaysia, Indonesia, ini tanggung jawab kami semua," kata dia.
Pemain Timnas Indonesia Gavin Kwan Adsit (kanan) berebut bola dengan pemain Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, hal ini mendapat protes dari Menpora RI Zainuddin Amali. Zainuddin menilai, seharusnya pemerintah Malaysia menyampaikan permintaan maaf secara resmi bukan lewat media sosial. Sebab, Pemerintah Indonesia sudah menyampaikan surat kepada pemerintah Malaysia.
"Sebaiknya, secara etika diplomatik, permintaan maaf harus melalui surat resmi. Apalagi kami mengirim protes kan lewat surat resmi, harusnya direspons juga lewat surat resmi. Ini hanya sekadar nge-tweet saja," jelas Zainudin.
ADVERTISEMENT
"Ini official kita sampaikan agar meminta maaf, harusnya dijawab official juga," lanjut dia.