Polisi: Motif Pembacokan Soeprayitno di Surabaya karena Sakit Hati

14 Mei 2019 21:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi telah mengamankan CA (32) pelaku pembacok Soeprayitno (53) di Tanah Merah Surabaya. Kapolres Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto mengatakan, pelaku tidak ditangkap, melainkan menyerahkan diri ke polisi dengan bantuan keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Pelaku utama yang melakukan pembacokan itu menyerahkan diri diantar oleh salah satu keluarganya berkoordinasi dengan kami pihak satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, pelaku juga mau bertanggung jawab," kata Agus di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (14/5).
Agus menjelaskan, berdasarkan keterangan pelaku, tindakan pembacokan itu dilatari motif sakit hati dan dendam kepada korban.
"Motifnya sakit hati dan dendam sama korban," ungkap Agus. Kendati demikian, terkait penyebab dendam tersebut, Agus mengaku tengah mendalaminya.
Selain itu, polisi juga sudah mengantongi barang bukti pakaian pelaku kenakan saat melakukan aksinya tersebut. Seperti baju, celana, jaket dan topi dengan bercak darah.
"Hari ini kami kirimkan ke labfor semua (termasuk pisau alat bukti) yang digunakan pelaku, untuk (pembuktian) saintifik" jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pelaku mengaku menyesal atas perbuatannya tersebut. Terlebih, pelaku dan korban baru berteman.
"Menyesal Pak," ujar CA.
Dalam kasus tersebut, polisi telah memeriksa delapan orang saksi, di antaranya mantan istri korban, istri dan anak-anak korban serta sejumlah orang di tempat kejadian perkara. Saat ini polisi tengah memburu seorang tersangka lainnya yang diduga terlibat pembacokan tersebut.
"Tentunya satu masih kita cari," ujar Agus.
Sebelumnya diberitakan, Oknum jurnalis ditemukan tewas di Tanah Merah Surabaya. Korban teridentifikasi sebagai Soeprayitno (53).
Kanitreskrim Polsek Kenjeran Iptu Endri menyebut Soeprayitno ditemukan tak bernyawa pada Jumat (10/5). Saat jenazahnya ditemukan di lengan bawah Soeprayitno terdapat luka sayatan benda tajam.
Endri menjelaskan saksi kejadian, Kusnan, sempat melihat korban dikejar oleh beberapa orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
ADVERTISEMENT
"Korban dikejar oleh pelaku kurang lebih empat orang, ketika di Tanah Merah korban dan pelaku sedang cek-cok," sebut Endri .