news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Myanmar Tahan Jurnalis Jepang Peliput Demo di Yangon

26 Februari 2021 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi anti huru hara naik kendaraan polisi saat massa berdemonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar. Foto: STR/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi anti huru hara naik kendaraan polisi saat massa berdemonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar. Foto: STR/REUTERS
ADVERTISEMENT
Polisi Myanmar menahan seorang jurnalis lepas asal Jepang yang meliput demonstrasi menentang kudeta di Yangon, Jumat (26/2) pagi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, ini merupakan penahanan pertama terhadap jurnalis asing sejak terjadinya kudeta militer terhadap pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.
Jurnalis itu bernama Yuki Kitazumi. Ia menjalankan sebuah perusahaan produksi media dan sempat menjadi jurnalis harian bisnis Jepang, Nikkei.
"Menurut para saksi, dia dipukuli di kepalanya tetapi dia memakai helm sehingga tidak menyebabkan banyak cedera. Saya telah menghubungi kedutaan dan belum mendengar lebih banyak informasi," kata rekan Kitazumi dari Myanmar, Linn Nyan Htun.
Htun mengumumkan peristiwa penangkapan yang dialami oleh Kitazumi di akun Facebook miliknya. Ia menyebutkan tidak melihat kejadiannya langsung, namun telah mendapat kabar dari Kitazumi bahwa dirinya ditangkap polisi Myanmar.
"Saya tidak menyaksikannya, tetapi saya menerima pesan darinya melalui aplikasi pesan sekitar pukul 11.30 pagi bahwa dia ditangkap. Setelah itu saya kehilangan koneksi dengannya," katanya.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Jepang kini masih berusaha untuk mengkonfirmasi fakta mengenai kejadian tersebut.
Nomor telepon Kitazumi yang terdaftar di situs perusahaan produksinya tidak dapat dihubungi.
Sementara, Kyodo News melaporkan bahwa Kitazumi saat ini diamankan di kantor polisi dan tidak menderita luka.
Orang-orang berpartisipasi dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Senin (15/2). Foto: Stringer/REUTERS
Myanmar tengah diguncang oleh protes selama berminggu-minggu sejak militer merebut kekuasaan negara dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. Mereka menahannya bersama dengan Presiden Myanmar dan sebagian besar anggota pemerintahan lainnya.