Polisi Myanmar Tangkap 27 Demonstran Termasuk Jurnalis

9 Februari 2021 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa bergabung dalam unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, Selasa (9/2). Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Massa bergabung dalam unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, Selasa (9/2). Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Polisi Myanmar menangkap 27 orang demonstran yang ikut dalam unjuk rasa menentang kudeta militer.
ADVERTISEMENT
Penangkapan tersebut dilakukan pada Selasa (9/2/2021) di kota kedua terbesar di Myanmar, Mandalay, demikian dikutip dari AFP.
Massa bergabung dalam unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, Selasa (9/2). Foto: Stringer/REUTERS
Menurut media Democratic Voice of Burma (DVB) salah seorang jurnalisnya turut ditangkap. Selain dari DVB diduga ada dua jurnalis dari media berbeda yang juga ditangkap.
DVB menyatakan, jurnalisnya ditahan saat sedang merekam unjuk rasa. Ketika itu jurnalis tersebut melihat aparat memukuli demonstran.
Massa bergabung dalam unjuk rasa menentang kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, Selasa (9/2). Foto: Stringer/REUTERS
Selasa ini, merupakan hari keempat demo menentang junta militer berlangsung di Myanmar. Diperkirakan unjuk rasa pro-demokrasi ini diikuti ratusan ribu orang.
Demo pada Selasa dilakukan meski militer mengancam akan bertindak tegas. Di beberapa kota bahkan sudah diberlakukan darurat militer.
Unjuk rasa sendiri dipicu kudeta terhadap pemimpin sipil Aung San Suu Kyi Senin (1/2/2021). Sampai saat ini militer masih menyembunyikan lokasi penahanan Suu Kyi dan kondisi terakhirnya.
ADVERTISEMENT