Polisi: Pelajar Harus Dicegah Ikut Demo Ricuh Agar Tak Terus Jadi Kambing Hitam

16 Oktober 2020 14:29 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa aksi ricuh saat unjuk rasa menolak Omnibus Law, di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (13/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi ricuh saat unjuk rasa menolak Omnibus Law, di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (13/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelajar belakangan selalu hadir dalam demo besar berujung ricuh di Jakarta. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena mereka sebetulnya tak mengerti apa yang dituntut. Terlebih, pelajar ini bisa saja ditunggangi oleh pihak tak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, polisi terus mencari cara agar para pelajar tak terus terjerumus dalam demo ricuh ke depan. Sebab, mereka selalu jadi kambing hitam dalam setiap demo ricuh. Padahal, mereka hanya ikut-ikutan teman.
Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Antonius Agus Rahmanto di Polres Metro Jakarta Selatan. Foto: Dok. Istimewa
"Rata-rata ajakan dari medsos, ikut-ikutan. Kedua kalau ditanya tau enggak yang didemokan apa? Enggak tahu pak, hanya ikut-ikutan. Nah ini yang membuat kita sedih, karena dari beberapa kasus yang memulai keributan terlihat adik-adik ini memunculkan pertama," kata Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto, kepada wartawan di Polres Jaksel, Jumat (16/10).
Seorang demonstran memegang bendera merah putih saat unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Massa aksi yang ricuh di tengah unjuk rasa menolak Omnibus Law, di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (13/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Untuk itu, Agus berkoordinasi dengan Sudin Pendidikan Jakarta Selatan untuk mencari cara agar pelajar tak lagi ikut demo ricuh. Misalnya dengan wajib absen pagi, siang, sore. Plus, menambah tugas.
ADVERTISEMENT
Dengan pengawasan ketat dan tugas yang lebih, membuat pelajar tak punya waktu kegiatan tak bermanfaat terlebih demo ricuh.
"Nah ini yang kita cegah jangan sampai jalannya penyampaian pendapat yang seharusnya ini lalu disisipi atau dimanfaatkan pihak luar yang tak bertanggung jawab di luar komunitasnya. Jadi adik-adik ini juga jangan sampai terseret ke situ," ucap dia.