Polisi Pulangkan Massa di Jembatan Suramadu, Cegah Ikut Aksi 22 Mei

21 Mei 2019 3:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi melakukan pengamanan di Jembatan Suramadu di sisi Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi melakukan pengamanan di Jembatan Suramadu di sisi Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan sweeping di Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (20/5). Dalam kegiatan itu polisi memulangkan sejumlah massa yang berasal dari Madura. Hal itu dilakukan agar mereka tidak mengikuti aksi pada 22 Mei mendatang di KPU RI, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
"Ada dua bus besar, delapan mobil Elf, delapan mobil Avanza, Xenia dan mobil lainnya, tadi ada rangkaian panjang. Kita kerjasama dengan Polres Sampang, Pamekasan, Bangkalan dan akhirnya kita disini kita imbau untuk kembali," kata Kapolres Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto di Jembatan Suramadu, Surabaya, Selasa (21/5) dini hari
Ia mengatakan rombongan massa itu datang dari arah Madura melewati Jembatan Suramadu, Surabaya, sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut Agus, pemulangan massa itu melalui tindakan persuasif. Sehingga. massa pun bersepakat untuk kembali ke pulang.
"Mereka sepakat kembali ke daerah masing-masing dan tidak melanjutkan perjalanan. Tadi memang tidak sampai menurunkan (massa) kalau sampai turun repot. Pada prinsipnya ketika sampai jembatan Suramadu langsung kita arahkan untuk kembali," ujar Agus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Agus enggan berkomentar terkait beredar surat yang mengatasnamakan peserta aksi 22 Mei dari Madura yang ingin memblokir Jembatan Suramadu.
Pesan berantai rombongan Madura ke Jakarta akan blokir Jembatan Suramadu. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, surat tersebut berisikan jika polisi menghalangi mereka berangkat ke Jakarta. Rombongan tersebut diketahui akan berangkat, Selasa (21/5) dini hari.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung, mengatakan, polisi sedang melakukan upaya persuasif untuk meredam massa. Ia juga meminta massa tidak melakukan hal buruk.
“Ya, kita lagi persuasif dipimpin Kapolda Jatim,” kata Frans saat dihubungi, Senin (20/5).