Polisi: PWGA Dapat Pelat TNI dari Kakaknya yang Pensiunan Kowad

17 April 2024 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Video amatir pria arogan berpelat dinas Mabes TNI. Foto: X@tantekostt
zoom-in-whitePerbesar
Video amatir pria arogan berpelat dinas Mabes TNI. Foto: X@tantekostt
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi mengungkap PWGA, pengendara Fortuner berpelat dinas TNI yang cekcok dengan pengendara lain di Tol Japek, memiliki hubungan keluarga dengan anggota TNI. Pria sipil itu punya kakak pensiunan Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) berinisial T.
ADVERTISEMENT
Saat ini PWGA telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Anggi Fauzi Hasibuan mengatakan, PWGA memiliki dua orang kakak. Kakak pertamalah yang pensiunan TNI.
"Kakaknya yang nomor satu ini itulah pensiunan Kowad berpangkat perwira tinggi," kata Anggi saat dikonfirmasi, Rabu (17/4).
Anggi mengatakan pelat dinas TNI 84337-00 yang digunakan PWGA juga didapat dari T. Pelat itu digunakan PWGA untuk menghindari ganjil genap.
Sosok PWGA, sopir Fortuner yang menggunakan pelat dinas TNI palsu usai ditangkap kepolisian. Foto: Dok. Istimewa
"[Mulai pakai pelat TNI] 2023, kalau pengakuan dari tersangka dia itu dikasih oleh kakaknya itu, dipinjam. Alasan dipinjamkan itu ya, kalau ada ganjil genap baru dia menggunakan. Pada saat tanggal genap dia menggunakan pelat dinas tersebut tapi dengan syarat harus izin dulu, katanya begitu," ujar Anggi.
Marsda (Purn) Asep Adang (baju putih) melaporkan pemilik mobil Fortuner yang viral cekcok di jalan tol ke Polda Metro karena pakai nomor dinas yang sama dengan punyanya Foto: Dok. Istimewa
Pelat dinas TNI yang digunakan PWGA, kata Anggi, dulunya memang diperuntukan untuk T saat masih aktif sebagai TNI hingga pensiun. Namun, Mabes TNI melakukan registrasi ulang penggunaan pelat dinas tersebut. Sejak 2020 pelat dinas itu diperuntukan untuk Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi.
ADVERTISEMENT
"Kakaknya itu, hanya bisa sekali cek di register mabes TNI, dia hanya menggunakan sampai 2018. Setelah 2019 itu, setelah dia tidak menggunakan lagi, dilakukan pemutihan pelat nomor dinas itu. 2020 Pak Asep Adang ini kan dia dosen di Unhan, kemudian diberikanlah nomor dinas oleh Mabes TNI," jelas Anggi.