Polisi Selidiki Asal Senjata Api Milik Anak Buah John Kei
ADVERTISEMENT
Polisi telah menangkap WL, anak buah John Kei yang melepaskan tembakan dan mengenai sopir ojol di Green Lake City, Tangerang. Dalam penangkapan tersebut polisi juga menyita senjata api yang digunakannya.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan senjata api itu merupakan rakitan. Polisi masih menyelidiki asal senjata itu.
"Ini masih kita dalami di mana pembuatan, dapat dari mana dan dibeli di mana. Ini masih kita dalami," kata Yusri di kantornya, Jumat (26/6).
Tidak hanya itu polisi juga akan menyelidiki jumlah senjata api yang digunakan saat kerusuhan di Green Lake City. Pasalnya keterangan saksi menyatakan mendengar 7 kali suara tembakan.
Sementara senjata api yang digunakan WL adalah revolver yang kapasitasnya tidak sampai 7 peluru. Ditambah lagi pelaku mengaku senjata itu sempat macet saat akan digunakan.
"Makanya kami nanti akan konfrontir. Kami akan lakukan pendalaman kepada tersangka berapa kali lakukan tembakan, nanti kami gali lagi dengan saksi di TKP, apakah ada kemungkinan lebih dari 7. Kalau lebih berarti ada dua senjata api kalau dia gunakan revolver," kata Yusri.
Sebelumnya polisi menemukan pistol barreta dengan 4 butir peluru dan satu magazine. Pistol dalam kondisi berkarat itu ditemukan di kediaman MK yang merupakan anak buah John Kei . Namun, hasil penyelidikan menyatakan MK tidak terlibat dalam rencana penyerangan kepada Nus Kei, ia pun dibebaskan.
ADVERTISEMENT
Sementara pistol barreta yang ditemukan merupakan milik adik MK, MSR. Sama seperti kakaknya, MSR juga tidak terlibat penyerangan. Pistol yang ditemukan polisi juga bukan yang digunakan oleh para tersangka perusakan di Green Lake City.
Meski begitu MSR tetap ditangkap. Ia dijerat dengan UU Darurat karena memiliki senjata api tanpa izin.
"Ancamannya 12 tahun. Dia pemilik senjata api, tapi tidak menyangkut perkara (John Kei ) ini," kata Yusri.
*********
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona