Polisi Selidiki Motif Pembantaian di Kelab Malam Gay di Colorado AS

21 November 2022 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi berbicara dengan warga di dekat Club Q, lokasi penembakan massal di Colorado Springs, Colorado, Minggu (20/11/2022). Foto: Jason Connolly/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi berbicara dengan warga di dekat Club Q, lokasi penembakan massal di Colorado Springs, Colorado, Minggu (20/11/2022). Foto: Jason Connolly/AFP
ADVERTISEMENT
Polisi di Colorado, Amerika Serikat (AS), menyelidiki motif penembakan di kelab LGBTQ yang menewaskan lima orang.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan pihak kepolisian, penyelidikan fokus pada apakah pelaku beraksi dilatarbelakangi tindak kebencian atau tidak.
Saat ini pihak kepolisian sudah menangkap pelaku pembantaian, yaitu Anderson Lee Aldrich (22). Ia diciduk tidak lama setelah beraksi.
Petugas polisi berjalan melewati tempat parkir Club Q, lokasi penembakan massal di Colorado Springs, Colorado, Minggu (20/11/2022). Foto: Jason Connolly/AFP
Saat ini Aldrich masih mendapat perawatan medis. Pemuda itu menderita luka-luka.
Aksi Aldrich dapat dihentikan lewat bantuan aparat dan aksi heroik dari pengunjung kelab malam. Kendati demikian, perbuatan Aldrich tidak hanya menewaskan lima orang. Sebanyak 25 lainnya dilaporkan terluka.
Banyaknya korban jatuh disebabkan ketika beraksi Aldrich menggunakan senapan. Keterangan mengenai senjata Aldrich diungkap pemilik kelab gay yang tidak mau diungkap identitasnya.
Pembantaian di kelab gay Colorado Springs, Club Q, mengejutkan seantero AS. Sebab, kelab tersebut dikenal sebagai tempat teraman dari kelompok LGBTQ untuk berkumpul.
Presiden AS Joe Biden. Foto: Kevin Lamarque/REUTERS
Presiden AS Joe Biden menyatakan, tidak bisa menoleransi aksi kebencian yang terjadi terhadap kelompok mana pun.
ADVERTISEMENT
"Tempat yang seharusnya menjadi tempat paling aman untuk menerima dan merayakan tidak semestinya jadi tempat teror dan kekerasan," kata Biden seperti dikutip dari Reuters.
Penembakan massal di kelab gay bukan pertama kali terjadi AS. Pada 2016 kejadian serupa berlangsung di Orlando, Florida.
Pembantaian di kelab malam Pulse menewaskan sebanyak 49 orang. Pelaku lalu ditembak mati oleh pihak kepolisian ketika beraksi.