Polisi soal Kotak Suara dan Surat Suara Dibakar di Papua: Itu Sisa

Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Raga Imam/kumparan

Polri membenarkan adanya pembakaran surat suara di Distrik Tiginambut, Puncak Jaya, Papua. Pemusnahan surat suara itu sudah mendapat persetujuan dari penyelenggara pemilu setempat.

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, banyaknya surat suara di Distrik Tiginambut yang dibakar karena daerah tersebut menggunakan sistem noken atau pemilihan berdasarkan pilihan ketua adat.

“Sebenarnya di sana kan pakai sistem noken di distrik tersebut guna mengindari logistik pemilu disalahgunakan oleh sekolompok orang keputusan KPU distrik setempat seluruh sisa-sisa logistik pemilu itu yang tidak dipakai itu dimusnahkan,” ucap Dedi di Mabes Polri, Jalan Tronojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (24/4).

Pembakaran surat suara, kata Dedi, dilakukan untuk menghindari kertas itu digunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

“Logistik pemilu itu cukup banyak oleh karenanya dengan cara dimusnahkan itulah biar tidak terjadi penyalagunaan oleh orang-orang tertentu,” katanya.

Beberapa kotak suara dan surat suara yang berada di Distrik Tiginambut, Puncak Jaya, Papua dibakar. Pembakaran diketahui setelah adanya video berdurasi 5 menit 7 detik yang beredar luas.

Merespons hal itu, Komisioner KPU Ilham Saputra membenarkan adanya kejadian pembakaran tersebut, yang diduga karena kotak suara tidak dipakai karena penerapan sistem noken

"Terkait dengan kejadian ini, saya sudah konfirmasi ke Ketua KPU Papua. Kejadian terjadi kemarin tanggal 23 April 2019, di Distrik Tiginambut," kata Komisioner KPU Ilham Saputra dalam keterangan tertulisnya.

KPU memastikan meski ada insiden pembakaran kotak suara dan surat suara, pemilu di Distrik Tiginambut berjalan dengan lancar. KPU juga sudah mengamankan kotak suara yang tersisa ke kantor Distrik.