Polisi: Stop Mudik, Kejadian di Karawang Minggu Malam yang Terakhir

10 Mei 2021 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian menertibkan pemudik motor yang berhenti di pinggir ruas jalan setelah diputar balik di jalur pantura Karawang, Jawa Barat, Senin (10/5).  Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian menertibkan pemudik motor yang berhenti di pinggir ruas jalan setelah diputar balik di jalur pantura Karawang, Jawa Barat, Senin (10/5). Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Polisi menyayangkan aksi ribuan pemotor yang memaksa menerobos titik penyekatan Kedungwaringin di Jalur Pantura, Jawa Barat, Senin (10/5) dini hari. Mereka meminta masyarakat untuk berhenti melanggar aturan larangan mudik karena hingga saaat ini pandemi COVID-19 belum mampu dikendalikan.
ADVERTISEMENT
"Jadi sekali lagi kami ingatkan kepada masyarakat yang masih memaksa mudik untuk stop berhenti sudah, tidak usah. Kejadian kemarin cukup yang terakhir," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (10/5).
Yusri menekankan, kejadian di titik penyekatan Kedungwaringin adalah terakhir kali polisi mengeluarkan diskresi untuk memperbolehkan pemudik melaju hingga ke kampung halaman.
Setelah ini polisi bersama TNI dan jajaran terkait akan menambah kekuatan personel dan pos penyekatan, khususnya di wilayah perbatasan.
Pemudik sepeda motor memadati jalur pantura Karawang, Jawa Barat, Senin (10/5). Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
"Yang terjadi kemarin setelah lolos di Kedungwaringin di Karawang disekat lagi, di Purwakarta disekat lagi. Disekat terus akan diputarbalikkan. Jadi ini sebagai imbauan kepada orang-orang untuk masyarakat yang mau mudik sebaiknya tidak usah mudik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga meminta masyarakat untuk memiliki empati kepada personel yang bertugas saat larangan mudik. Di saat masyarakat bisa berkumpul bersama keluarga di momen lebaran, petugas di lapangan harus terus bekerja menjaga titik penyekatan. Belum lagi ancaman sewaktu-waktu dapat tertular COVID-19.
"Masyarakat harus menyadari di masa COVID-19 ini upaya yang dilakukan pemerintah, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, anggota di lapangan juga sama-sama capek. Anggota di lapangan itu juga punya keluarga di rumah, takut juga tertular yang seharusnya mereka istirahat," ucap Yusri.
"Kalau semuanya mau disiplin patuhi protokol kesehatan tidak usah mudik. Sebaiknya tidak usah mudik. Kasihan, bawa penyakit di sana (kampung halaman). Apalagi nanti bakal disekat lagi, yang terjadi bisa nanti pulangnya kapan? malah kena isolasi," tutup Yusri.
ADVERTISEMENT