Polisi Tangkap 1 Lagi Pembunuh Aktivis dan Eks Caleg di Labuhanbatu

6 November 2019 22:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka pembunuh aktivis di Kabupaten Labuhanbatu, DS (tengah)  ditangkap polisi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka pembunuh aktivis di Kabupaten Labuhanbatu, DS (tengah) ditangkap polisi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Personel Jatanras Polda Sumut kembali menangkap satu pelaku pembunuhan aktivis di Labuhanbatu, P Siregar alias Sanjay (48), dan mantan caleg NasDem, Maraden Sianipar (55). Pelaku yang kali ini ditangkap berinisial DS (30).
ADVERTISEMENT
Pelaku DS ditangkap di Desa Sionom Hudom, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbahas, Sumut, Selasa (5 /11).
"Penangkapan tersangka (DS) di rumah abangnya. Penangkapan dilakukan oleh personel Jatanras Polda Sumut dan Reskrim Polres Labuhanbatu, bekerja sama dengan Kapolsek Parlilitan dan personelnya," ujar Kasubbag Humas Polres Humbahas Iptu S Purba kepada wartawan, Rabu (6/11).
DS merupakan tersangka ketiga yang ditangkap polisi. Sebelumnya, dua pelaku sudah ditangkap, yaitu VS (49) dan SH (50).
Dengan begitu, polisi masih memburu tiga pelaku pembunuhan lainnya yang masih buron. Mereka adalah S alias PR, M dan PHI.
Ilustrasi pembunuhan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Kapolsek Panai Hilir AKP Budiarto mengatakan kasus pembunuhan bermula saat Sanjay dan Maraden pada Selasa (29/10), meminjam sepeda motor milik seseorang bernama Burhan Nasution. Mereka meminjam motor untuk berangkat ke sebuah ladang.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui ladang apa yang hendak mereka tuju. Untuk menuju ladang yang mereka tuju itu, harus melewati kebun kelapa sawit.
Namun karena tak kunjung pulang, Burhan melaporkan peristiwa itu ke polisi yang selanjutnya melakukan pencarian ke jalan yang dilalui ke dua korban.
"Setelah ditelusuri personel menemukan mayat Maraden Sianipar kemarin sore, baru tadi (hari ini) juga menemukan mayat si Sanjay tidak jauh dari penemuan mayat Maraden," ujar Budiarto kepada kumparan, Kamis (31/10).