Polisi Tangkap 1 Lagi Pengeroyok Pelajar SMK di Surabaya

10 Agustus 2022 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi borgol. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi borgol. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi kembali menangkap satu pelaku pengeroyokan tiga pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surabaya, Jawa Timur. Pelaku merupakan warga Kanjeran, Surabaya, berinisial AV (22).
ADVERTISEMENT
Saat ini, total sudah 4 pelaku yang telah ditangkap polisi. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengatakan, AV ditangkap pada Senin (8/8).
"Ada perkembangan penangkapan 1 lagi pelaku," ujar Mirzal kepada kumparan, Rabu (10/8).
Mirzal juga menjelaskan peran AV dalam aksi pengeroyokan ini. Dia diduga ikut memukul dan menyundutkan rokok ke tubuh para korban.
Satreskrim Polrestabes Surabaya kembali menangkap pelaku lainnya pengeroyokan pelajar SMK di Surabaya berinisial AV (22) warga Kenjeran, Surabaya, Rabu (10/8/2022). Foto: Polrestabes Surabaya
"Diduga ikut memukul dan nyudut rokok di bagian leher sebelah kiri," ucap dia.
AV ditangkap setelah polisi mendapat informasi dari 3 pelaku sebelumnya mengenai adanya orang lain dalam kasus penganiayaan ini.
"Kemudian tersangka AV berikut barang bukti dibawa ke Mapolrestabes Surabaya guna pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.

Latar Belakang Kasus

Kejadian ini bermula saat SMK dr. Soetomo dan SMA 7 Surabaya bertanding futsal di GOR Unesa Surabaya pada 22 Juli 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
"Usai pertandingan futsal, suporter dari kedua sekolah tersebut saling ejek dan sempat terjadi keributan di sekitar lokasi pertandingan, namun dapat dibubarkan oleh pihak keamanan sekitar," ujarnya.
Tak sampai di situ, lanjut dia, siswa dari SMK Dr. Soetomo kemudian mengadang anak SMA 7 di sekitaran GOR Pancasila di Jalan Patmosusastro sehingga terjadilah perkelahian kembali. Namun, keributan tersebut kembali dapat dilerai.
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Selang beberapa waktu usai perkelahian, salah satu pelajar SMK Dr. Soetoamo berinisial D (17) mengirim video ejekan ke salah satu temannya anak SMAN 7 berinisial C dengan niat bercanda.
"Oleh saudara C dibagikanlah video tersebut ke grup pelajar SMAN 7 dan menyebar ke alumni SMAN 7," ucap Mirzal.
Kemudian, tiba-tiba D dihubungi oleh banyak nomer yang mengaku dari alumni SMAN 7, dan meminta untuk bertemu. Ajakan tersebut akhirnya disetujui oleh D dengan mengajak salah satu temannya yang berinisial S (17) di salah satu tempat.
ADVERTISEMENT
"Salah satunya dimintai klarifikasi dengan diajak bertemu di Warkop jl. Koblen Surabaya, selanjutnya AR mengajak D bergeser dari tempat tersebut ke depan SMA Pringadi," terangnya.
Ia menuturkan, saat D, S, dan AR tiba di depan SMA Pringadi, ternyata ada beberapa teman AR yang sudah menunggu untuk menganiaya.
"Lalu terjadilah penganiayaan terhadap D dan S di Jalan BKR Pelajar samping SMA Negeri 9, HP dari D [korban] digunakan untuk menelepon salah satu teman bernama R [korban]," tutur Mirzal.