Polisi Tangkap 3 Pelajar SMP Pembacok Mahasiswa di Yogyakarta

8 Desember 2019 18:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga Pelajar SMP pelaku pembacokan mahasiswa di Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tiga Pelajar SMP pelaku pembacokan mahasiswa di Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim gabung Polsek Umbulharjo dan Polres Yogyakarta menangkap tiga pelajar SMP yang membacok mahasiswa asal Cikampek M Awan Saktiyanto. Ia dibacok menderita luka parah di pergelangan tangan dan kepala.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo, menjelaskan ketiga pelaku masing-masing berinisial AM (17), NS (15), dan IN (15). Mereka ditangkap petugas di rumahnya di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul pada 5 Desember 2019.
"Pengungkapan ini hasil pengembangan juga pada tanggal 1 Desember ini ada kejadian di wilayah Polsek Gondomanan. Dari situ ada rombongan pelaku yang kita tangkap di Polsek Umbulharjo," kata Alaal saat jumpa pers di Mapolsek Umbulharjo, Minggu (8/12).
Pada saat polisi menangkap pelaku, didapati informasi bahwa ada kelompok lain yang pernah melakukan pembacokan. Dari informasi tersebut polisi lantas berhasil menangkap pelaku pembacokan Umbulharjo.
"Beda kelompok dengan (pelaku pembacokan) Gondomanan tapi saling kenal. Jadi istilahnya mereka cari kaya pengakuan masing-masing kelompok. Saya kelompok ini bisa melakukan kejahatan ini, saya kelompok ini melakukan kejahatan ini. Rata-rata pelajar. Kelompok sementara kita indikasi kelompok sekolah," ujar Alaal.
ADVERTISEMENT
Kelompok pelajar ini mengaku sebagai 'Konco Saklawase' , Menurut pengakuan mereka, peristiwa ini bermula dari korban yang berboncengan motor dengan dua rekannya pulang dari cafe sekitar pukul 01.45 WIB.
Sesampai di Jalan Balerejo mereka bertemu dengan rombongan pelaku."Pelaku merasa korban menghalang-halangi pada saat lewat Jalan Baleharjo sehingga timbullah mereka untuk mengadang. Korban dihentikan kemudian dilakukan pembacokan," kata Alaal.
Pelaku ini menggunakan celurit untul membacok korban. Masing-masing mereka pun memiliki peran.
AM bertindak sebagai eksekutor, NS sebagai pengemudi motor, dan IN sebagai pendamping yang turut mengawasi.
Sebelum melakukan pembacokan ketiga orang ini diketahui nongkrong bertujuh dengan rekan-rekannya di warung burjoan. Namun empat rekannya lain tidak ditetapkan sebagai tersangka karena tidak terlibat dalam kejahatan ini.
ADVERTISEMENT
"AM bawa celurit memang pelaku hanya untuk gagahan dan membela kalau diserang kalau diganggu. Untuk alasan bacok pada waktu pulang pelaku merasa terganggu jengkel dia (korban) klakson-klakson. Tersinggung belok hadang korban dan bacok," ujar dia.
"Dari pemeriksaan tidak ada pengaruh miras dan alkohol," kata Alaal.
Dari penangkapan tersebut polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor supra dan satu jaket berwarna biri yang digunakan untuk menyimpan celurit. Sementara celurit saat ini masih dicari oleh polisi.
"Jaket ini yang digunakan pelaku pada waktu itu, alat celurtinya di baju (jaket) switernya. Celurit masuh upayakan kita cari," ujar dia.
Kini ketiganya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pasal 170 ayat (1) dan (2) Jo 55 KUHP Sub Pasal 354 ayat 1 Jo 55 KUHP. Subsider pasal 351 ayat (1), (2) Jo 56 KUHP dengan ancaman penjara hingga sembilan tahun. Lantaran masih di bawah umur ketiganya dititipkan di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja ( BPRSR) di Denggung Desa Tridadi, Kabupaten Sleman.
Ilustrasi Pembacokan Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
Sebelumnya, Muhammad Awan Saktiyanto (21) mahasiswa asal Cikampek, Karawang, Jawa Barat harus terbaring di RSUP DR Sardjito Yogyakarta usai jadi korban pembacokan orang tak dikenal di Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Minggu (10/11) dini hari lalu
ADVERTISEMENT
Muhammad Latif Rezza, kakak korban, menjelaskan adiknya harus dioperasi lantaran patah tangan kanan. Kedua nadi tangan kedua adiknya juga nyaris putus. Di sisi lain BPJS yang jadi tumpuan justru tidak bisa mengcover biaya.
“Luka di bagian kepala robek karena sejumlah pelakunya arahnya membacok ke kepala. Terus adik saya nahan pakai tangan. Yang tumpul kena tangan yang tajam kena kepala,” kata Rezza saat dihubungi kumparan, Kamis (14/11).
Karena biaya pengobatan yang tidak tercover i j Rezza lantas berinisiatif membuka bantuan donasi di https://kitabisa.com/campaign/bantupengobatanawan untuk membiayai pengobatan adiknya.