Polisi Tangkap 4 Sindikat Pencopet HP Asal Jakarta di Ajang WSBK Mandalika

23 November 2021 20:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto (kedua kanan) bersama Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata (kedua kiri) dalam konferensi pers pengungkapan kasus copet oleh sindikat asal Jakarta di Mataram, NTB, Selasa (22/11/2021). Foto: Humas Polda NTB/HO ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto (kedua kanan) bersama Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata (kedua kiri) dalam konferensi pers pengungkapan kasus copet oleh sindikat asal Jakarta di Mataram, NTB, Selasa (22/11/2021). Foto: Humas Polda NTB/HO ANTARA
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap empat orang anggota sindikat copet asal Jakarta. Mereka ditangkap saat beraksi dalam ajang balap World Superbike atau WSBK 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, mengatakan aksi dari sindikat copet ini terungkap berkat kerja sama pengamanan Polri dengan masyarakat.
"Dari giat pengamanan WSBK kemarin, empat pelaku yang terdiri dari satu pria dan tiga wanita ini tertangkap melakukan pencurian 'handphone' milik penonton di tribun tiket hijau tosca," kata Artanto dikutip dari Antara Selasa (23/11).
Aksi mereka diduga sudah terencana. Hal ini dikuatkan dengan temuan barang bukti berupa empat unit telepon genggam yakni satu unit merek iphone dan tiga merek Samsung.
"Mereka mendapatkan barang dalam aksi di hari Minggu," ucap Artanto.
Sementara Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menjelaskan, tiga dari empat pelaku ini masih ada hubungan keluarga. Mereka adalah DC (45) yang merupakan suami dari LA (41), bersama anak perempuannya berinisial DA (24).
ADVERTISEMENT
"Untuk AW (34), perempuan ini merupakan tetangga mereka di Jakarta," ucap Hari.
Masing-masing pelaku memiliki peran berbeda. LA berperan sebagai pemetik. Dia mengambil handphone korban dari dalam tas.
Pengamanan di ring tiga sirkuit Mandalika. Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
Kemudian anak perempuannya, DA, berperan sebagai pengalih perhatian korban. Selanjutnya, AW, berperan menerima barang dari hasil eksekusi LA.
"Setelah mendapatkan barang, LA menyerahkan ke DC. Peran dari si bapak membongkar 'handphone' korban, membuang kartu dan membuka kode pengaman," kata Hari.
Lebih lanjut, Hari mengatakan aksi dari sindikat copet ini terungkap dari giat pengawasan anggota kepolisian di tribun penonton.
"Jadi awalnya salah seorang pelaku tertangkap tangan oleh anggota berpakaian 'preman' yang kita sebar di tribun. Jadi satu dapat di TKP (tribun penonton), lainnya tertangkap di Pelabuhan Lembar," ucap dia.
ADVERTISEMENT