Polisi Tangkap Pembunuh Wanita yang Dikubur Setengah Badan di Sleman

24 Agustus 2021 13:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RMD (21) alias Romadi pelaku pembunuhan perempuan muda berinisial DLP (21) di Ngemplak, Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RMD (21) alias Romadi pelaku pembunuhan perempuan muda berinisial DLP (21) di Ngemplak, Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelaku pembunuhan perempuan muda berinisial DLP (21) yang mayatnya setengah terkubur di Sleman berhasil ditangkap. Sebelumnya mayat perempuan asal Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu ditemukan warga di sebuah kebun di Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman pada Sabtu (24/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Pelaku tak lain adalah RMD (21) alias Romadi yang merupakan teman korban sewaktu SMP. Romadi diringkus anggota Polda DIY dan Polres Sleman saat bersembunyi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
"Pelaku warga Jogonalan, Klaten. Dia ini memang bekerja di kandang ayam di wilayah Ngemplak, Kabupaten Sleman," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria ditemui di Polres Sleman, Selasa (24/8).
Dari keterangan yang dihimpun polisi, motif pembunuhan ini karena sakit hati. Pelaku geram karena korban berkali-kali meminta pinjaman uang. Sementara, uang yang sebelumnya dipinjam belum juga dikembalikan oleh korban.
Polisi menunjukkan barang bukti milik RMD (21) alias Romadi pelaku pembunuhan perempuan muda berinisial DLP (21) di Ngemplak, Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Awal mula pembunuhan ini dimulai dari korban yang datang ke rumah RMD pada 16 Juli siang. Keduanya lantas jalan-jalan dengan motor korban hingga ke wilayah Sleman. Saat perjalanan itu, korban terus merengek minta dipinjami uang.
ADVERTISEMENT
"Yang pertama motif dari pelaku ini karena merasa sakit hati dengan si korban. Kemudian modusnya melakukan pembunuhan dihantam pakai batu batako kepalanya," ujarnya.
Di rumah kosong keduanya lantas berhenti. Aksi sadis pelaku pun dimulai. Dia memukul korban dengan batako yang diambil di sekitar sebanyak 3 kali di bagian kepala atas dan 1 di bagian kepala belakang hingga batako pecah menjadi dua.
Korban kemudian tersungkur dan tak sadarkan diri. Pelaku sempat menyeret korban ke arah kebun sejauh 15 meter.
"Meninggal di tempat kemungkinan," ujarnya.
RMD (21) alias Romadi pelaku pembunuhan perempuan muda berinisial DLP (21) di Ngemplak, Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Melihat korban tak sadarkan diri, Romadi lantas menguasai motor korban. Sebelumnya dia mengecek bagasi motor korban. Sejumlah barang seperti SKCK dibuang di TKP. Kemudian ponsel korban juga dibuang di tempat berbeda.
ADVERTISEMENT
Barang bukti SKCK itulah yang kemudian memudahkan polisi mengidentifikasi identitas korban.
Romadi pun kemudian menukarkan motor korban dengan motor lainnya. Dia juga mendapatkan uang Rp 700 ribu dari transaksi tersebut. Lalu pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, Romadi kembali bekerja di kandang.
Pada pukul 23.00 WIB, Romadi menyempatkan diri mengecek korban di TKP dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer. Di sana dia menyeret mayat korban agar lebih masuk ke dalam kebun.
"Malamnya sempat ditengok," ujarnya.
Akan tetapi, Romadi tampak belum tenang jika mayat korban dibiarkan begitu saja. Pada 18 Juli pukul 20.00 WIB, Romadi kembali datang ke TKP. Mayat korban dipindahkan ke lokasi berdekatan dengan tempat yang akan dibangun bangunan.
ADVERTISEMENT
Di sekitaran kebun itu dia menggali lubang dengan cangkul yang dipinjam dari warga. Korban kemudian dikuburkan di situ.
"Sebelumnya pelaku meminjam cangkul dari warga situ untuk mengubur kucing," katanya.
Sempat berpikir tindakan kriminalnya aman, Romadi justru mendengar kabar mayat korban ditemukan warga pada 24 Juli. Romadi lantas menjual sepeda motor dari hasil menukarkan motor korban itu untuk melarikan diri.
Tak hanya itu dia juga membuang ponsel miliknya untuk menghilangkan jejak komunikasi dengan korban. Sempat kabur ke Surabaya, Romadi lari ke Denpasar, hingga Lombok.
Pelaku ini kemudian mendapatkan pekerjaan di kebun kelapa sawit di Kalimantan. Dia kemudian ke sana melalui jalur laut
"Dari situ kita coba mengurai. Kita telusuri perjalanan. Dibantu Polsek Kembang Janggut yang jaraknya 6 jam dari Tenggarong jika ditempuh. Kita dibantu Bhabinkamtibmas di sana untuk penangkapan terhadap pelaku," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kita berterimakasih Polres Kukar dan menemukan tersangka bersembunyi dengan berusaha bekerja di perkebunan sawit," ujar dia.