news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Tegaskan Staf Istana Tidak Dibegal, tapi Korban Penipuan

5 Juli 2018 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi menegaskan peristiwa yang dialami staf ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Armedya Dewangga bukan begal atau penjambretan. Kejadian itu, masuk dalam kategori penipuan.
ADVERTISEMENT
“Ini bukan begal ataupun perampokan yang identik dengan pencurian dengan kekerasan. Ini adalah terkait dengan kejadian dengan modus penipuan terkait dengan memberikan informasi kepada korban bahwa bannya kempes, gembos,” tutur Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Barat, Kamis (5/7).
Hengki menjelaskan, pelaku memberi informasi kepada korban bahwa ban mobil itu kempis. Setelah dicek oleh korban, ban baik-baik saja. Saat itu pula, pelaku mengambil barang berharga milik korban yang ada di dalam mobil.
“Jadi bukan bannya dikempesin, mobil kempis terus diambil barangnya, bukan. Orang ini ditipu menyatakan bahwa ban mobilnya kempis kemudian dia lengah nengok diambil barangnya,” jelas Hengki.
Ia mengatakan, polisi kesulitan mengungkap pelaku karena saat kejadian korban hanya membuat laporan kehilangan. Meski begitu, polisi proaktif dengan membuat LP model A karena saat olah TKP, polisi menemukan adanya tindak pidana pada kejadian tersebut.
ADVERTISEMENT
“Karena pada tanggal 8 Juni tersebut korban hanya melaporkan kehilangan. Artinya kalau itu laporan polisi bisa langsung kita tindak lanjuti dengan pemeriksaan korban dan saksi kemudian kita tindak lanjuti dengan proses penyidikan untuk membuat terang suatu tindak pidana,” kata Hengki.
Polisi mendeteksi seorang tersangka dengan modus yang sama. Namun saat dikonfirmasi, korban tidak mengingat betul pelaku tersebut.
“Kita juga adakan penyelidikan ke beberapa potensial pelaku yang sudah kita deteksi. Habis penyelidikan kita adakan penyelidikan di daerah seputaran Taman Sari sudah kita adakan penyelidikan,” kata Hengki.
Hengki mengimbau agar korban mau memenuhi panggilan pemeriksaan. Hal itu untuk mengkonfirmasi terkait pemberitaan yang menyebut barang yang hilang adalah dokumen penting.
“Kita imbau untuk kita dapat periksa lebih dalam karena sekarang kita lebih konsen lagi. Karena pemberitaan di luar kan adalah kehilangan dokumen yang penting apa benar kami akan periksa dulu,” ucap Hengki.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengaku telah menerima surat dari KSP terkait kejelasan kasus tersebut. Ia memastikan kasus ini masih terus diselidiki oleh kepolisian.
“Kemudian terkait surat dari KSP benar tertanggal 3 Juli tapi baru kami terima hari ini. Tapi artinya kami tekankan kepada rekan-rekan diminta atau tidak diminta kami sudah adakan penyelidikan,” ujar Hengki.