news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi Tembak Istri, Tangis Keluarga Pecah Saat Kedua Jenazah Dikubur

6 Oktober 2019 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isak tangis keluarga saat melepas kepergian Pariadi dan Fitri. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Isak tangis keluarga saat melepas kepergian Pariadi dan Fitri. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana haru mewarnai pemakaman jenazah sepasang suami istri, Aiptu Pariadi dan Fitri Andayani. Keduanya wafat dengan cara yang tragis. Pariadi menembak Fitri hingga tewas lalu setelahnya, ia bunuh diri dengan cara menembakkan pistol ke kepalanya sendSiri.
ADVERTISEMENT
Peristiwa naas itu terjadi di kediamannya yang berada di Dusun VI, Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu (5/10). Usai kejadian tersebut sekitar pukul 23.00 WIB, kedua jenazah kemudian dibawa ke RS Sulaiman untuk diautopsi.
Usai menjalani proses autopsi, pada pukul 14.30 WIB, jenazah tiba di rumah duka. Suasana haru hingga sesak tangis seketika pecah saat menyambut jenazah turun dari mobil ambulans.
Terlebih yang dirasakan ketiga anak mereka yakni Selfi (9) Faisal (16) dan Yudha (24). Di antara ketiganya, Selfi yang terlihat begitu terpukul. Dia terus berteriak meminta mamanya kembali hidup.
"Mamak, mamak," ucap Selfi, sambil memeluk jasad Fitri.
Prosesi pemakaman jenazah Pariadi dan Fitri. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Jenazah Pariadi dan Fitri disalatkan di Masjid Nurul Ikhwan yang berada sekitar 50 meter dari rumahnya, usai disalatkan jenazah dimakamkan di Pemakaman Umum Naga Kisar.
ADVERTISEMENT
Namun saat hendak di bawa ke liang lahat, lagi lagi Selfi berlari dan mencoba memeluk tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa di dalam keranda.
"Mamak jangan pergi," ujar perempuan berusia sembilan tahun itu berurai air mata. Para jiran berusaha tegar menenangkan Selfi.
Keluarga saat membawa jenazah Pariadi dan Fitri. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Kapolres Serge Juliaman yang hadir di lokasi, turut merasa kehilangan dengan kepergian Pariadi. Selama ini sosoknya dikenal baik dan loyal dalam bekerja.
"Sosok beliau selalu menjadi tauladan bagi setiap anggotanya. Pendapat itu selalu saya temukan saat saya bertanya kepada orang yang mengenalnya. Dia merupakan sosok tauladan, kita semua merasa kehilangan," ujar Juliaman