Polisi Tembak Mati Begal Asal Lampung yang Incar Nasabah Bank

11 April 2019 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rilis kasus pencurian nasabah bank dengan kekerasan, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rilis kasus pencurian nasabah bank dengan kekerasan, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Unit Resmob Polda Metro Jaya meringkus 6 orang tersangka begal yang beroperasi di kawasan Jatiasih, Bekasi, Selasa (9/4). Satu di antaranya terpaksa ditembak mati karena melawan saat ditangkap.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan polisi, komplotan ini menargetkan nasabah bank di setiap aksinya.
“Pelaku ini kelompok Palembang-Lampung, kusus nasabah bank. Spesialis nasabah bank, jadi (mengincar) nasabah itu, dia berkelompok dan menyebar,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/4).
Sejumlah tersangka dihadirkan dalam rilis kasus pencurian nasabah bank dengan kekerasan, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Argo mengatakan, pelaku yang berjumlah 6 orang ini memiliki peran masing-masing. Sebagai 'penggambar', 'pilot', dan 'eksekutor'.
Salah satu tersangka berinisial B, memiliki tugas untuk menggambar lokasi. Ia bertugas masuk ke dalam bank dan mengamati transaksi penarikan uang yang dilakukan oleh nasabah.
“Jadi dia duduk, tapi dia bisa memggambarkan, (nasabah) yang ambil Rp 30-100 juta, yang ambil sendiri, dia akan menandai. Setelah dia mengetahui orang yang jadi sasaran, dia tandai apa itu pakaiannya. Keluar dari bank diikuti, dan dia sendiri,” kata Argo.
Barang bukti dalam rilis kasus pencurian nasabah bank dengan kekerasan, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Setelah terpetakan, maka tugas akan diberikan kepada beberapa pelaku lain yakni DD dan H. Mereka berdua menguntit, dan salah satu dari mereka akan menggembosi ban kendaraan korban.
ADVERTISEMENT
“Kemudian sopir akan merasakan kempes, langsung berhenti, kemudian mengambil peralatan ganti ban. Saat ganti ban yang bocor, itu kesempatan pelaku lain, eksekutor dia ambil dari pintu kanan. Kalau yang bocor sebelah kiri, begitu sebaliknya,” kata Argo.
Wakarumkit RS Polri Kramat Jati Kombes Pol. Haryanto dalam rilis kasus pencurian nasabah bank dengan kekerasan, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Para komplotan ditangkap pada Selasa (9/4) setelah sebelumnya sang kapten, yakni H, ditembak pada Senin (8/4) dan tewas. H sempat melawan petugas saat pengembangan kasus di kawasan Cipayung.
“Dia mendorong petugas sehingga petugas yang di belakangnya melakukan tindakan tegas terukur. Kemudian ia kehabisan darah dan tewas di RS Polri,” tutup Argo.