Polisi Tembak Mati Jaringan Internasional di Surabaya

2 Desember 2019 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polrestabes menunjukkan barang bukti dan tersangka jaringan pengedar sabu internasional Malaysia-Indonesia di Mapolrestabes Surabaya.  Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polrestabes menunjukkan barang bukti dan tersangka jaringan pengedar sabu internasional Malaysia-Indonesia di Mapolrestabes Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi menembak mati dua pengedar narkoba berinisial DS dan TG, Minggu (1/11) malam. Keduanya merupakan pengedar narkoba jaringan sabu internasional dari Malaysia.
ADVERTISEMENT
Kapolestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, mengatakan, keduanya berencana mengedarkan sabu dari Malaysia lewat Jakarta dengan tujuan Sokobanah, Sampang, Madura.
Polrestabes menunjukkan barang bukti dan tersangka jaringan pengedar sabu internasional Malaysia-Indonesia di Mapolrestabes Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Keduanya dikejar petugas usai pengembangan kasus pengedar sabu berinisial DP. Polisi mengatakan, ada peran dari seorang napi salah satu lapas di Jatim ikut dalam jaringan ini. Namun, ia enggan membeberkan.
“Mendapat informasi bahwa akan ada pengiriman narkotika jenis sabu dari Jakarta yang akan masuk ke Surabaya. Petugas melakukan pengejaran,” ujar Sandi, di kamar jenazah RSUD dr Soetomo, Senin (2/12).
“DP menuju Surabaya menggunakan kereta api menuju Stasiun Turi. Sehingga pada Sabtu (23/11) menunggu kedatangan DP di Stasiun Turi,” imbuhnya.
Ilustrasi Sabu Foto: Ronny Muharman/Antara

Kelabui Polisi

Sandi menjelaskan, DS dan TG sempat mengelabui petugas dengan menyebarkan informasi soal transkasi sabu di sebuah hotel di Sukomanunggal, Surabaya. Saat itu, kedua pelaku akan bertransaksi dengan seseorang berinisial N. Namun ternyata transaksi sabu itu palsu.
ADVERTISEMENT
“Salah satu yang dikenali adalah inisial N. Berjanji akan bertemu di daerah Sukomanunggal bertemu di depan sebuah hotel. Namun ternyata itu menjadi strategi pelaku, bahwa ternyata itu pengelabuan,” terangnya.
Petugas pun tak menemukan para pelaku di sebuah hotel yang akan dijadikan tempat transaksi. Namun setelah ditelurusi, kedua pelaku berada di daerah Sukomanunggal dan langsung ditangkap petugas.
Ilustrasi narkoba. Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
Sandi mengatakan, saat proses penangkapan itu, kedua pelaku berusaha melawan hingga akhirnya ditembak petugas.
“Jadi sekitaran di sana pelaku mencoba melawan petugas dan akhirnya ditindak (secara) tegas oleh petugas. Sehingga kedua pelaku DS dan TG ditembak dan meninggal dunia ketika hendak dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Menurut Sandi, berdasarkan penelusuran, DS dan TG adalah satu dari lima kelompok pengedar sabu yang berjalan dari Batam. Mereka mengirim sabu dengan modus operandi membagi 10 kilogram sabu ke masing-masing kelompok menjadi 2 kilogram sabu.
Polrestabes menunjukkan barang bukti dan tersangka jaringan pengedar sabu internasional Malaysia-Indonesia di Mapolrestabes Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Dari tangan kedua pelaku, polisi pun berhasil mengamankan 2 kilogram sabu. Polisi pun akan terus memburu pelaku lain dalam kelompok ini yang membawa 8 kilogram sabu lainnya.
ADVERTISEMENT
“Bahwa Polrestabes Surabaya tidak akan sungkan melakukan tindakan tegas terukur pada pelaku narkoba, bagi para jaringan di Surabaya dan berani masuk di Surabaya, karena bahaya narkoba sudah kita ketahui bersama. Indonesia harus bebas narkoba. Kami ingin menuntaskan malasah jaringan narkoba ini,” pungkas Sandi.