Ambulan Gerindra yang diamankan Polda Metro Jaya

Polisi Temukan Molotov hingga Sajam di Mobil Ambulans Berlogo Gerindra

22 Mei 2019 20:04 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulan Gerindra yang diamankan Polda Metro Jaya. Foto: Mirsan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ambulan Gerindra yang diamankan Polda Metro Jaya. Foto: Mirsan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi mengamankan mobil ambulans berlogo Partai Gerindra dalam kericuhan yang terjadi di dekat kantor Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) dini hari. Dalam mobil tersebut, polisi menemukan molotov, uang tunai pecahan rupiah, hingga senjata tajam.
ADVERTISEMENT
Mobil ambulans tersebut bernomor polisi B 9686 PCF. Kendaraan tercatat milik seorang ustaz bernama Umar Burhanudin pemilik Pesantren Attaqwa Cianjur.
Saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, sejumlah barang bukti yang diamankan dari dalam mobil dipamerkan. Di antaranya petasan, senjata tajam, uang, handphone, dan molotov.
Hingga pukul 20.00 WIB, acara konferensi pers masih berlangsung.
Petasan, senjata tajam, uang, handphone, molotov yang diamankan dari ambulan Gerindra. Foto: Mirsan/kumparan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mendapatkan laporan ada satu ambulans berisi batu dan alat pemukul lainnya. Mobil tersebut telah diamankan.
"Ada laporan, kita mendapatkan satu ambulans yang di dalamnya ternyata berisi batu, alat pemukul lainnya. Ini sayangnya ambulans ini jadi cover untuk memasukkan hal berbahaya," ujar Tito saat jumpa pers di Kemenkopolhukam, Jakarta.
Akan tetapi, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon meragukan kebenaran mobil ambulans milik partainya membawa batu saat aksi demo yang berakhir ricuh di depan kantor Bawaslu, Selasa (21/5).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jumlah ambulans yang dimiliki Gerindra cukup banyak dan digunakan guna melayani masyarakat, bukan mengangkut batu.
"Saya kira tidak ada ya. Ambulans Gerindra jumlahnya ratusan, ada di mana-mana. Dan tugasnya adalah selama ini melayani warga di daerah masing-masing," kata Fadli di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (22/5).
Kerusuhan sendiri terjadi setelah aparat kepolisian berupaya membubarkan aksi unjuk rasa yang berada di depan kantor Bawaslu pada Selasa (21/5) pukul 22.3o WIB. Namun, ada sekelompok pemuda menyerang aparat hingga ke Tanah Abang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten