Polisi Usut Kasus Perawat di Ambon Dianiaya Keluarga Pasien COVID-19

28 Juni 2020 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Insiden pengadangan mobil pembawa jenazah pasien COVID-19 di Ambon. Foto: Daniel Leonard/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Insiden pengadangan mobil pembawa jenazah pasien COVID-19 di Ambon. Foto: Daniel Leonard/Antara
ADVERTISEMENT
Polresta Pulau Ambon dan PP Lease sudah menindaklanjuti laporan seorang perawat RSUD dr M Haulussy, Jumima Orno, yang diduga dikeroyok dan dianiaya keluarga pasien COVID-19. Menurut laporan korban, ia dianiaya oleh tiga anggota keluarga HK, pasien COVID-19 yang meninggal dunia pada Jumat (26/6) lalu.
ADVERTISEMENT
"Saksi-saksi sudah diperiksa dan polisi telah membuat surat pemanggilan terhadap para terduga atau terlapor untuk menghadap Senin (29/6) besok," kata Kepala Polresta Pulau Ambon, Komisaris Besar Polisi Leo Simatupang, di Ambon, dilansir Antara, Minggu (28/6).
Orno diduga dikeroyok dan dianiaya istri serta dua anak HK pada Jumat pagi sekitar pukul 07:30 WIT di depan ruang jenazah pasien COVID-19 di RSUD dr M Haulussy. Didampingi penasihat hukumnya, Orno mendatangi SPKT Polresta Ambon untuk membuat pengaduan.
Insiden pengadangan mobil pembawa jenazah pasien COVID-19 di Ambon. Foto: Daniel Leonard/Antara
Penasihat hukum Orno, Ronny Samloy, menyatakan, kejadian yang dilaporkan itu adalah pengadangan dan pengambilan paksa jenazah di Jalan Jenderal Sudirman, Ambon.
"Yang dilaporkan ke SPKT Polresta Ambon ada tiga orang pelaku, di antaranya istri almarhum bersama dua anaknya Nr, seorang perawat yang bertugas di RSU Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, ditambah satu anak laki-laki lainnya bernama Andi," jelas Samloy.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini bermula saat Orno sedang piket malam sampai pagi hari di lantai dua bagian ruang isolasi pasien corona. Sementara teman Orno sesama perawat lainnya, Sely, bertugas di lantai satu, di salah kamar isolasi yang ditempati HK.
Ketika Orno turun ke lantai satu sekitar pukul 07:00 WIT, Sely meminta bantuan untuk mengantarkan jasad HK ke ruang kamar jenazah khusus pasien COVID-19.
Saat Orno membuka pintu ruangan jenazah yang tertutup, tiba-tiba muncul keluarga pasien dari arah belakang. Keluarga pasien yang diketahui berinisial NK dan istri pasien menarik dan memukuli Orno. Orno berusaha menyelamatkan diri, tetapi salah satu anak laki-laki HK menahannya lalu ikut mengeroyok.
Dalam kondisi seperti itu, Orno masih berupaya melarikan diri. Namun, kata dia, ada yang menendang bagian belakang tubuhnya hingga terjatuh dan mereka kembali memukuli Orno di bagian kepala.
ADVERTISEMENT
"Korban dipukuli keluarga pasien tanpa alasan jelas, dan diduga ada informasi sepihak yang berkembang bahwa pasien saat masuk RSUD tidak dirawat secara baik, sempat minta makan puku 02.00 WIT namun tidak dilayani hingga menyebabkan pasien meninggal dunia," jelas Samloy.
Dilansir publisher kumparan, Cermat, proses pemakaman HK juga sempat mengalami insiden. Sejumlah warga mengadang mobil jenazah dan mengambil paksa jenazah HK dalam peti untuk dibawa ke rumah duka. Mereka meyakini HK tidak terpapar COVID-19 melainkan karena kanker.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona