Polisi: Yang Dirugikan Klaim Obat Herbal Corona Hadi Pranoto Silakan Lapor
ADVERTISEMENT
Sosok Hadi Pranoto jadi ramai perbincangan usai mengaku menemukan obat herbal antibodi COVID-19. Klaim ini disampaikan Hadi dalam sebuah video wawancara di YouTube dengan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji.
ADVERTISEMENT
Namun, banyak pihak menilai klaim Hadi Pranoto ini sebagai informasi sesat dan meresahkan. Tak sedikit juga yang mengecam klaim temuan ini di media sosial.
Terkait keresahan di tengah masyarakat, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mempersilakan pihak yang merasa dirugikan dengan klaim temuan Hadi Pranoto untuk melaporkan ke polisi .
“Silakan saja membuat laporan kepolisian kalau merasa dirugikan,” kata Argo kepada kumparan, Senin (3/8).
Klaim Obat Herbal Antibodi Corona Buatan Hadi Pranoto
Hadi Pranoto tak tanggung-tanggung dengan obat herbal antibodi corona yang dibuatnya dengan campuran manggis, senyawa sirsak dan manggis, hingga gula aren itu.
Bahkan, ia berencana memproduksi massal dan membagikan 300 juta botol obat virus corona kepada masyarakat secara cuma-cuma. Nantinya, obat ini akan dikemas dalam botol berukuran 100 ml.
ADVERTISEMENT
"Ke depan dengan tim riset berupaya semaksimal mungkin dan akan berusaha dengan teman-teman. Kita akan produksi massal, akan kita bagikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan total yang akan kita produksi dan kita akan bagikan herbal ini 300 juta botol," ujar Hadi Pranoto kepada wartawan di Rumah Makan Leuit Ageung, Kota Bogor, Senin (3/8).
Namun, sayangnya, banyak pihak seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Satgas COVID-19 yang mempertanyakan obat ini. Mereka meminta agar obat ini jangan dikonsumsi jika belum terbukti secara ilmiah.
Tak hanya itu, Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho juga menilai video YouTube Hadi pranowo dengan Anji sebagai konten yang meragukan, bahkan sesat.
“Ini bisa membahayakan publik dan memberi rasa aman yang palsu, dan dapat berbalik menjadi kelengahan masyarakat akan bahaya penyebarannya,” ujar Septiaji.
ADVERTISEMENT
Mafindo mencatat ada 12 klaim sesat dan membahayakan publik dalam video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto.
Di antaranya klaimnya: obat buatannya sudah menyembuhkan ribuan orang dengan dua atau tiga hari pemakaian, vaksin justru merusak organ tubuh, dan masker tidak bisa mencegah penularan COVID-19.
"Berbagai klaim tersebut sangat berbahaya bagi publik, sehingga kami mendukung PB IDI yang meminta kepolisian turun tangan,” tutup dia.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona