Politikus Demokrat Respons Jokowi: Rakyat Menjerit karena Lapar, Pak!

30 Juli 2021 18:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
Warga melintas di dekat pengumuman karantina wilayah di kawasan Tambora, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas di dekat pengumuman karantina wilayah di kawasan Tambora, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut PPKM Darurat yang diterapkan Indonesia sama dengan semi lockdown. Artinya membatasi pergerakan masyarakat tapi dengan sejumlah toleransi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kebijakan PPKM yang tak dikenal istilahnya dalam undang-undang itu, diakui Jokowi membuat masyarakat menjerit. Karena itu Jokowi tak memilih lockdown.
Merespons itu, politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyentil Jokowi seolah masyarakat menjerit karena PPKM, padahal karena tak dijamin kehidupannya oleh negara.
"Menjerit karena lapar, Pak," ucap Rachland, melalui Twitter, Jumat (30/7).
Dalam UU Kekarantinaan Kesehatan 6/2018, lockdown disebut sebagai Karantina Wilayah. Kebijakan ini tak diambil karena ada kewajiban negara memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, termasuk pakan ternak.
Karena itu, Jokowi mengambil istilah baru yang tak ada di undang-undang, disebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Istilah itu punya buntut dan bergonta-ganti seperti Mikro, Darurat, dan terakhir PPKM Level 4-2.
Presiden Jokowi di sela-sela peluncuran paket obat isoman di Istana Merdeka, Kamis (15/07/2021). Foto: Dok. Agus Suparto
Rachland mengkritik Jokowi karena kebijakan PPKM memaksa setiap orang berada di rumah --yang berarti sama dengan lockdown, tapi tak dijamin kebutuhan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pernyataan Jokowi disampaikan saat memberikan bantuan presiden bagi 20 perwakilan pemilik usaha mikro di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, siang tadi.
"Kemarin PPKM Darurat kan semi lockdown, itu masih saja saya masuk kampung, saya masuk ke daerah, semuanya menjerit untuk dibuka," ucap Jokowi, Jumat (30/7).
"Saya kira bapak ibu juga sama, mengalami hal yang sama," imbuhnya.