Politikus NasDem: Jangan Manfaatkan Pandemi Jadi Senjata Politik

25 Juli 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster seruan aksi nasional di Jakarta menolak PPKM. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Poster seruan aksi nasional di Jakarta menolak PPKM. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 dinilai menjadi kesempatan bagi sejumlah pihak untuk melakukan akrobat politik. Hal itu terlihat dari provokasi aksi menjatuhkan Jokowi lewat 'Demo Jokowi End Game' yang ternyata hoaks.
ADVERTISEMENT
Anggota DPR RI F-NasDem, Ahmad Sahroni, menilai tak tepat dan sangat tidak etis jika dalam kondisi pandemi yang sedang sulit ini, beberapa pihak justru mengambil momentum untuk kepentingan politik.
“Belakangan ini kita melihat banyak sekali akrobat yang dilancarkan banyak pihak, utamanya di politik. Saya pribadi melihatnya ini sangat tidak etis, karena kita sedang berjuang bersama menghadapi pandemi. Pandemi ini bencana kemanusiaan, harusnya kita saling bahu membahu memperbaiki keadaan, bukan malah menyerang lawan," kata Sahroni, Minggu (25/7).
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: DPR RI
Tak dijelaskan Sahroni, siapa pihak yang dianggapnya melakukan akrobat politik dan memanfaatkan keadaan itu.
Lebih lanjut, Sahroni berpendapat, jika tujuannya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat, maka semua pihak cukup bekerja dengan baik dalam mengatasi pandemi. Sebab, menurut Sahroni, rakyat sudah bisa menilai sendiri.
ADVERTISEMENT
“Perang politik tentu malah akan memecah fokus dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi ini, rakyat yang sudah sengsara malah makin sengsara. Jadi untuk sekarang, sebaiknya sudahilah perang politik saling menyerang ini," tuturnya.
'Toh kalau politisi, pejabat, atau partainya pada kerja benar dan bantu rakyat, mereka lihat kok, dan tentunya akan jadi pertimbangan mereka juga untuk elektabilitas nantinya. Dengan kerja, bukan dengan pencitraan atau serang lawan,” lanjut Bendum DPP NasDem ini.
Warga mengendarai motor melintasi di Pos Penyekatan Mobilitas Masyarakat pada PPKM Darurat. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sebagai Pimpinan Komisi III, ia mengaku sudah berkomunikasi dengan kepolisian terkait kemungkinan dilarangnya segala aksi demonstrasi di masa pemberlakuan PPKM. Hal ini demi efektifnya PPKM.
“Saya juga akan mengkomunikasikan kepada kepolisian agar mereka melarang segala bentuk demonstrasi apa pun pandangannya selama masa PPKM ini. Orang Salat Idul Adha saja enggak boleh, masa demo boleh?," pungkas legislator dapil Jakarta ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, demonstrasi 'Jokowi End Game' yang seharusnya digelar Sabtu (24/7) batal. Tak tampak aksi demonstrasi di sekitar Istana Negara hingga sore hari. Aparat juga tampak berjaga di sejumlah jalan protokol Jakarta. Isu demonstrasi besar itu masif disebarkan lewat sosial media dengan tujuan aksi 'Menolak PPKM dan meruntuhkan oligarki Istana'.