Politikus NasDem soal Pejabat Sudah Dapat Booster: Mereka Sama seperti Nakes

25 Agustus 2021 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyuntikan booster dosis ketiga degan vaksin Moderna bagi para tenaga kesehatan, Jumat (16/7). Foto: Kemkes RI
zoom-in-whitePerbesar
Penyuntikan booster dosis ketiga degan vaksin Moderna bagi para tenaga kesehatan, Jumat (16/7). Foto: Kemkes RI
ADVERTISEMENT
Sejumlah Pejabat negara mengaku sudah mendapatkan vaksin suntikan ketiga (booster). Hal ini diketahui dari perbincangan Gubernur Kaltim, Panglima TNI hingga Wali Kota Samarinda di sela-sela kunjungan Presiden kemarin.
ADVERTISEMENT
Suntikan booster para pejabat tersebut beragam, ada yang memakai Moderna ada juga yang menggunakan imunoterapi yang dikenal sebagai Vaksin Nusantara .
Anggota Komisi Kesehatan (IX) DPR, Nurhadi, menilai kepala daerah hingga TNI-Polri juga merupakan garda terdepan penanganan COVID-19.
"Polri, TNI, dan kepala daerah memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap penanganan COVID-19 sama halnya dengan nakes," kata Nurhadi saat dimintai tanggapan, Rabu (25/8).
Menurut politikus NasDem itu, dengan potensi tertular COVID-19 yang sama dengan nakes, maka wajar pejabat mendapatkan suntikan booster.
"Potensi tertularnya juga sama besarnya, mereka semua sama-sama berada di garda terdepan, jadi menurut saya wajar mendapatkan suntik booster," beber Nurhadi.
Lebih lanjut, Nurhadi berharap pengakuan para pejabat sudah menerima booster tersebut tak perlu dibesar-besarkan.
ADVERTISEMENT
"Ya menurut saya tidak perlu dibesar-besarkan," pungkas legislator dapil Jatim ini.
Anggota Komisi IX DPR F-NasDem Nurhadi. Foto: Dok. Pribadi
Sebelumnya, perbincangan para pejabat tersebut diketahui sebelum Presiden Jokowi meninjau vaksinasi di sejumlah kabupaten kota di Kaltim secara daring di SMPN 22 Kota Samarinda. Gubernur Kaltim Isran Noor, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto hingga Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku sudah mendapatkan booster.
Sementara, efikasi vaksinasi 2 dosis sebelumnya dianggap ternyata lemah, sehingga masih potensial terpapar COVID-19. Namun, karena keterbatasan vaksin, maka booster hanya diperuntukkan bagi nakes. Untuk masyarakat umum belum ada kebijakan dari pemerintah.
Kementerian Kesehatan sebelumnya menegaskan booster diperuntukan hanya untuk tenaga kesehatan (Nakes). Sebab, nakes adalah garda terdepan untuk penanganan COVID-19.
Aturan ini sudah tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes bernomor HK.02.01/I/ 1919 /2021 soal vaksin dosis ketiga untuk tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya kepada nakes," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan pers tertulis yang dikutip kumparan pada Jumat (13/8).