Politikus PAN soal Muncul Varian Delta Plus: Perkuat Whole Genome Sequencing

28 Juli 2021 20:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah mendeteksi adanya varian delta plus atau disebut (B.1.617.2.1/AY.1) di sejumlah wilayah. Varian ini tengah diwaspadai karena memiliki mutasi yang juga ditemukan dalam varian baru yang lebih ganas lainnya yakni Gamma dan Beta.
ADVERTISEMENT
Menyikapi munculnya varian delta plus, anggota Komisi IX DPR RI, Intan Fauzi, meminta pemerintah memperkuat whole genome sequencing atau upaya mengetahui penyebaran mutasi Sars-Cov-2.
"Saya meminta whole genome sequencing diperkuat terkait penelitian COVID-19 di Indonesia. Dari situ kita nanti punya basis pengambilan kebijakan kesehatan. Apalagi dengan kasus positif tinggi, gejala, kematian tinggi, ini kan yang menjadi kriteria yang disebut ahli mikrobiologi terdeteksi varian virus baru," kata Intan kepada wartawan, Rabu (28/7).
Politikus PAN ini menjelaskan, di Indonesia ada 17 labolatorium yang bisa melaksanakan Whole Genome Sequencing.
Berikut daftarnya:
Litbangkes-Kemenkes, Eijkman, LIPI, FKUI, ITB-Labkesda Jabar-UNPAD, ITD Unair, UGM, UNS, FK Andalas, BPPT, FK UIN, FK UNTAN, FK USU, Univ. UPN veteran, Clinical Microbiology Lab RSPTN Universitas Hasanuddin dan MRIN UPH.
ADVERTISEMENT
Intan menuturkan, SDM Indonesia juga sudah diakui dunia internasional. Sebagai contoh, mahasiswa Oxford yang juga pemuda Indonesia Indra Rudiansyah ikut di balik peluncuran Vaksin AstraZeneca.
"Kalau bicara Indra Rudiansyah lainnya para peneliti di lembaga penelitian Indonesia itu sebetulnya sudah diakui internasional, kinerjanya bagus," papar Intan.
Anggota Komisi IX DPR F-PAN Intan Fauzi. Foto: Dok. Intan Fauzi
Akan tetapi, lanjut Intan, keunggulan SDM Indonesia itu perlu dukungan anggaran dan peralatan. Yang harus menjadi perhatian pemerintah saat ini menurut Intan adalah dorongan anggaran.
"SDM ini tentu harus diberdayakan. Karena berbicara tiga: kecepatan penularan, kematian tinggi dan efikasi antibodi setelah vaksin itu tidak dapat membentengi dengan virus-virus baru yang masuk sehingga pemeriksaan mutasi virus baru whole ghenome sequencing ini harus menjadi perhatian pemerintah," urai Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional Ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Intan meminta masyarakat Indonesia waspada karena sudah ditemukan 197 kasus di 11 negara. Hal ini wajib menjadi alarm bagi Indonesia.
"Tentu kita tidak mau di kemudian hari angkanya tertinggi di Indonesia," tandas legislator dapil Depok Bekasi ini.
Diberitakan sebelumnya, kabar terdeteksinya varian Delta Plus di Indonesia dikonfirmasi oleh Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio.
Ia menyebut sudah ada kasus ditemukan yaitu di Jambi dan Mamuju Sulawesi Barat.