Politikus PDIP dari Glodok Respons Kritik Rizal Ramli soal Ahok

19 November 2019 10:35 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Rizal Ramli tak sependapat Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dengan menyebut kapasitas Ahok kelas Glodok. Pernyataan Rizal Ramli itu pun dikritik balik politikus PDIP Charles Honoris.
ADVERTISEMENT
Charles yang merupakan anggota DPR dari Dapil DKI III yang meliputi Glodok, Jakarta Barat, mempertanyakan pernyataan Rizal Ramli itu.
"Kalimat RR (Rizal Ramli) bukan hanya tendensius, analoginya pun menurut saya dangkal sekali, apa yang dimaksud dengan kelas Glodok? Apa itu enggak merendahkan?," kata Charles kepada wartawan, Selasa (19/11).
Charles Honoris Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Menurut Charles, Rizal Ramli tak seharusnya membuat pernyataan yang cenderung merendahkan salah satu wilayah di Jakarta itu.
"Saya sebagai anggota DPR mewakili salah satunya daerah Glodok melihat warga Glodok sama mulianya dengan warga lain, mau itu pedagang, karyawan, pekerja kasar, pemuka agama pun banyak yang tinggal di Glodok," kata Charles.
Rizal Ramli di Gedung KPK, Jumat (19/7). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Lebih jauh, Wakil Ketua Badan Kerjasama antar Parlemen (BKSAP) itu mengatakan, belum tentu kontribusi Rizal Ramli lebih besar kepada negara, daripada warga Glodok.
ADVERTISEMENT
"Dan mungkin kontribusi mereka buat negara enggak kalah sama Rizal Ramli yang mungkin hanya lebih kencang saja teriaknya," tandasnya.
Rizal Ramli menilai penunjukan Ahok menjadi petinggi di perusahaan BUMN akan menimbulkan masalah baru. Sebab menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu, Ahok tidak punya corporate experience.
Ahok di Djakarta Theatre Foto: Nadia Jovita/kumparan
Selain itu, menurut Rizal Ramli, jika penunjukan Ahok didasarkan pada asas keterwakilan unsur Tionghoa dalam pemerintahan, maka banyak pilihan yang tersedia selain Ahok.
"Kalau mau misalnya, perlulah pejabat Tionghoa, banyak eksekutif yang bagus di perusahaan swasta, angkat tu jadi kepala badan ini, BUMN, ini bagus. Kalau perlu Chinese sebagai menteri, wakil menteri atau BUMN, cari, banyak eksekutif Chinese yang lebih canggih, smooth, bukan kelas glodok,” kata Rizal saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT