Politikus PDIP: Partai Masyumi Reborn Marketing Politik dari KAMI

9 November 2020 12:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/7). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana dihidupkannya kembali Partai Masyumi sebagai parpol ramai diperbincangkan. Sejumlah deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyampaikan rencana itu saat Milad Masyumi ke-72.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, anggota DPR Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menilai deklarasi ini hanya merupakan bagian dari marketing politik dari sejumlah tokoh KAMI.
"Istilahnya berkonotasi milenial. Jadi ingat Naga Bonar Reborn. Tapi saya melihatnya lebih sebagai 'marketing politik'. Demokrasi membuka ruang bagi eksperimen imajinasi dan kreativitas politik," ujar Hendrawan saat dihubungi, Senin (8/11).
Hendrawan juga menilai wajar sikap KAMI yang berubah. Awalnya KAMI menegaskan tidak akan membentuk parpol, namun kini langkah yang diambil berbeda.
Ia menganggap perubahan prinsip dan pandangan dalam dunia politik seringkali terjadi.
"Saya ingat pernyataan ekonom besar John Maynard Keynes,'waktu berubah, kondisi berubah, saya juga berubah, Anda sendiri bagaimana. Jadi menurut saya, semua boleh-boleh saja, karena tak ada undang-undang yang dilanggar," kata Hendrawan.
ADVERTISEMENT
Hendrawan justru menilai dengan bergabungnya KAMI ke dalam suatu partai baru dalam hal ini Partai Masyumi akan memberikan manfaat.
Masyarakat akan makin melihat kinerja KAMI. Bukan hanya sekadar menjadi organisasi yang muncul dan menyampaikan kritik ke pemerintah tanpa menghadirkan solusi.
"Sebagai parpol, partisipasi eksponen KAMI akan lebih jelas dan solutif. Demokrasi deliberasi akan semakin kaya gagasan," tutupnya.