news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polling: DPR Usir Dirut Krakatau Steel Karena Memotong Pembicaraan, Anda Setuju?

14 Februari 2022 16:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
130
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Silmy Karim, diusir dari rapat Komisi VII DPR RI, Senin (14/2). Saat itu rapat sedang membahas proyek mangkrak pabrik Blast Furnace dan kinerja impor baja nasional yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Pengusiran bermula dari pertanyaan Bambang Hariyadi selaku pimpinan rapat usai Silmy Karim menjelaskan masalah yang terjadi di pabrik Blast Furnace. Bambang mengaku bingung karena semangat awal pembangunan pabrik ini sangat bagus untuk memperkuat industri baja dalam negeri.
Namun, pembangunan pabrik tak kunjung selesai hingga merugikan dan membebani keuangan perusahaan.
"Jangan maling teriak maling, jangan kita ikut bermain tapi pura-pura tidak ikut bermain, dalam artian menyatakan Anda ingin memperkuat, tapi ingin dihentikan, jadi mana semangat memperkuatnya," kata Bambang kepada Silmy dalam rapat di Gedung DPR RI, Jakarta, yang ditayangkan secara virtual, Senin (14/2).
Setelah pernyataan tersebut, Silmy langsung menyela tanggapan Bambang. "Maksudnya maling bagaimana, Pak?"
Kemudian Bambang berang karena Silmy dianggap tidak patuh terhadap teknis persidangan dan tidak menghargai Komisi VII DPR setelah menyela tanggapannya.
ADVERTISEMENT
"Ada teknis persidangan, karena Anda sudah menjawab ingin keluar ya keluar. Silakan pihak Krakatau Steel keluar, biar kami sidang dengan Dirjen ILMATE," ujar Bambang.
Sementara anggota DPR yang hadir saat itu, Lamhot Sinaga mengatakan alasan pengusiran. Menurutnya, Silmy dinilai arogan karena kerap memotong pembicaraan dan tak mau ditanya lebih dalam oleh DPR.
Lantas, bagaimana menurut Anda? Sudah tepat kah sikap DPR mengusir Silmy Karim karena memotong perkataan Bambang? Sampaikan pandanganmu dalam polling di bawah ini. Jangan lupa berikan pendapatmu di kolom komentar.