news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polres Boyolali Terjunkan Water Canon Bersihkan Abu Vulkanik Imbas Erupsi Merapi

3 Maret 2020 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian memberikan masker kepada pengguna jalan pasca erupsi Merapi di Boyolali.
 Foto: Dok. Humas Polres Boyolali
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian memberikan masker kepada pengguna jalan pasca erupsi Merapi di Boyolali. Foto: Dok. Humas Polres Boyolali
ADVERTISEMENT
Erupsi Gunung Merapi ditanggapi cepat oleh pemerintah daerah maupun pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Di salah satu daerah terdampak yakni Boyolali, tampak aktivitas pembagian masker dan pembersihan abu vulkanik.
Petugas kepolisian memberikan masker kepada pengguna jalan pasca erupsi Merapi di Boyolali. Foto: Dok. Humas Polres Boyolali
Polres Boyolali misalnya. Mereka menerjunkan Gatot Kaca, yakni water canon atau kendaraan taktis penyemprot air untuk membersihkan jalanan yang tertutup abu vulkanik.
ADVERTISEMENT
"Abu vulkanik bisa berbahaya, kalau di jalanan licin bisa menyebabkan pengendara terutama sepeda motor tergelincir," ujar Kasubag Humas Polres Boyolali, AKP Eddy Lillah kepada kumparan, Selasa (3/3).
Petugas kepolisian membersihkan jalan dari abu vulkanik di jalan pasca erupsi Merapi di Boyolali. Foto: Dok. Humas Polres Boyolali
Rantis Gatot Kaca, kata Eddy, aman digunakan karena metode penyemprotannya tidak menggunakan meriam air atau selang yang berbahaya jika mengenai pengendara.
"Gatot Kaca punya kemampuan untuk bersihkan abu vulkanik. Semprotan airnya busa dari body, bagian depan, samping dan bagian belakang," ujarnya.
Petugas kepolisian memberikan masker kepada pengguna jalan pasca erupsi Merapi di Boyolali. Foto: Dok. Humas Polres Boyolali
Selain membersihkan jalanan dari debu dan abu vulkanik, kata Eddy, Polres Boyolali juga membagikan ribuan masker. Total yang dibagikan sebanyak 1.500 masker.
Petugas kepolisian memberikan masker kepada pengguna jalan pasca erupsi Merapi di Boyolali. Foto: Dok. Humas Polres Boyolali
Menurut Eddy, ancaman bahaya erupsi saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif, dengan area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.
ADVERTISEMENT
"Diimbau kepada seluruh masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif, dan mewaspadai bahaya luncuran lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi," ujarnya.
Petugas kepolisian memberikan masker kepada pengguna jalan pasca erupsi Merapi di Boyolali. Foto: Dok. Humas Polres Boyolali
Gunung Merapi di Jawa Tengah kembali erupsi dengan mengeluarkan awan panas pagi tadi Selasa (3/3) sekitar pukul 05.22 WIB. Erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi ± 6.000 meter dari puncak dan awan panas guguran ke arah hulu sungai Gendol Klaten dengan jarak maximum 2 km, sementara arah angin saat erupsi mengarah ke arah wilayah utara.