Polri Antisipasi Kepadatan Pantura: Macet di Cirebon Dialihkan ke Indramayu

28 Maret 2024 12:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arus Balik di Jalur Pantura Cirebon H+4 Lebaran Ramai Lancar pada Jumat (6/5) pagi. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Arus Balik di Jalur Pantura Cirebon H+4 Lebaran Ramai Lancar pada Jumat (6/5) pagi. Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korlantas Polri telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalur-jalur arteri yang dilalui pemudik. Terutama pemudik yang berangkat ke kota-kota di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan menjelaskan, kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas, tak hanya di tol, namun juga jalan arteri di Jalur Pantura, khususnya di Cirebon.
Saat polisi memberlakukan one way di jalur utama, pemudik akan diarahkan ke jalur arteri di Pantura. Bila terjadi kepadatan di Cirebon, maka polisi akan mengarahkan pemudik ke Indramayu.
"Efek one way ini biasanya padat dan akan kita atur. Biasanya kepadatan di Kota Cirebon, kita akan alihkan ke Indramayu," sebut Aan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (28/3).
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan saat menyampaikan keterangan pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (5/3). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Dalam menerapkan rekayasa lalu lintas itu Korlantas Polri akan menggunakan teknologi traffic counting. Sehingga penerapannya tepat sasaran.
"Kemudian kita juga menggunakan teknologi untuk memantau ini dengan traffic counting yang sudah kita siapkan di tol dan arteri. Jadi rekayasa lalin ini tidak ujug-ujug, itu berdasarkan data yang ada," tegas Aan.
ADVERTISEMENT
Merujuk survei Kemenhub, akan ada 193,6 juta orang yang mudik Lebaran. Dari angka tersebut, Korlantas mengatakan 10,6 persennya hanya akan berwisata, sementara 52 persennya akan mudik.
Sebanyak 61,6 juta jiwa akan ke Jawa Tengah. Menyusul secara berurutan ada Jawa Timur, dan Jawa Barat. Lalu ada Yogyakarta 11 juta, dan ke DKI Jakarta 6,4 Juta.