Polri Bicara Kendala Perburuan MIT Poso: Medan Sulit, Butuh Sumber Daya Besar

18 Mei 2021 19:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono. Foto: Reno Esnir/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono. Foto: Reno Esnir/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Penyerangan yang dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terhadap warga kembali terjadi di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Selasa (11/5). Dalam teror itu, 4 petani dilaporkan tewas dibantai teroris MIT.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun sempat mendapat kecaman dari masyarakat dan tokoh agama di Poso. Bahkan Forum Pembela Masyarakat Cinta Damai (FPMCD) meminta penanganan kasus di Poso diserahkan ke TNI.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, mengatakan, penanganan kasus MIT Poso masih terus berlanjut. Operasi itu membutuhkan sumber daya yang besar.
“Jadi memang membutuhkan sumber daya yang besar, artinya fisik personelnya, logistiknya peralatannya, itu kan membutuhkan sesuatu yang besar,” kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/5).
TNI-Polri baku tembak dengan teroris di Poso Foto: Dok. istimewa
Rusdi menuturkan, kondisi medan di daerah operasi tersebut tergolong sulit. Selain itu, kelompok MIT juga kerap berpindah tempat.
“Wilayah mereka bermain itu aparat keamanan sudah tahu. Paling antara Parigimoto, Poso, sudah sekitar itu aja. Antara satu dengan titik lain enggak seperti jalan di sini. Waduh itu, agak memang medannya masalah,” ujar Rusdi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Forum Pembela Masyarakat Cinta Damai (FPMCD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Poso, Rabu (12/8). Aksi yang dipimpin oleh Muhaimin Yunus Hadi itu mendesak agar penuntasan kelompok sipil bersenjata di Gunung Biru segera diambil alih oleh pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Setelah sekitar 20 tahun operasi pengejaran kelompok sipil bersenjata atau kelompok teroris yang bermarkas di sekitar Gunung Biru dilakukan oleh pihak Polri, namun hingga kini tidak membuahkan hasil dan tak mampu menuntaskan kelompok itu. Maka kami mendesak agar Presiden Joko Widodo segera menugaskan TNI ambil alih pengejaran sipil bersenjata tersebut," kata Muhaimin dalam orasinya.