Polri Diminta Transparan soal Tembak Mati 6 Pengawal Rizieq

8 Desember 2020 11:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Demokrat / Anggota Komisi III DPR F-Demokrat Didik Mukrianto. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Demokrat / Anggota Komisi III DPR F-Demokrat Didik Mukrianto. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Perbedaan versi antara Polri dan FPI terkait penembakan 6 orang pengawal Rizieq menimbulkan tanda tanya terhadap fakta yang sesungguhnya terjadi. Terkait hal ini, anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto meminta polisi bersikap transparan dalam pengusutan kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Dalam situasi seperti sekarang ini, akan lebih baik apabila polisi dan FPI terus bijak dalam menghadapi persoalan ini," kata Didik kepada kumparan, Selasa (8/12).
"Polisi wajib setransparan mungkin, terukur, dan terus adil dalam melakukan setiap tindakan kepolisian termasuk proses hukum," tambahnya.
Kondisi mobil yang digunakan polisi saat bentrok dengan pengawal Rizieq. Foto: Dok. Istimewa
Didik juga meminta kepolisian memberikan ruang bagi keluarga korban untuk memperjuangkan hak-haknya.
"Menjunjung tinggi dan menghormati serta memberikan ruang dan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada keluarga korban dan FPI untuk memperjuangkan hak-hak korban menjadi mutlak," ujarnya.
Lebih lanjut, Didik berharap agar kepolisian mengedepankan sikap humanis, termasuk membantu secara proporsional terhadap keluarga korban dan FPI dalam mencari keadilan.
"Saya yakin semua akan bisa tertangani dengan baik," tuturnya.
Anggota kepolisian menata barang bukti terkait penyerangan polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Ketua DPP Demokrat ini juga berpesan agar kepolisian berhati-hati dalam menangani kasus ini. Apalagi dalam menyampaikan informasi pada masyarakat, sehingga tidak membingungkan.
ADVERTISEMENT
"Idealnya memang untuk menyikapi peristiwa ini Polri harus hati-hati dan terukur dalam menyampaikan keterangan dan informasi kepada publik, dan tidak kalah penting mampu dinalar oleh logika masyarakat secara rasional," ujarnya.
"Ada bijaknya polisi secara internal juga melakukan pendalaman dan investigasi ke dalam, dan akan lebih utuh bila mendengar pihak FPI atau masyarakat yang menyaksikan sehingga validitas informasi yang disampaikan tidak bisa dianggap sepihak," pungkasnya.
Berdasarkan versi FPI, tidak ada baku tembak pengawal Rizieq dengan anggota kepolisian. FPI juga membantah pernyataan polisi bahwa pengawal Rizieq membawa senjata api dan senjata tajam.
Sementara berdasarkan versi Polri, pengawal Rizieq terlebih dahulu menodongkan senjata ke anggotanya, sehingga baku tembak terjadi. Polri juga menampilkan sejumlah barang bukti seperti senjata tajam dan senjata api rakitan dalam konferensi pers Senin (7/12) siang.
ADVERTISEMENT