Polri: Djoko Tjandra Bukan Konsultan Bareskrim
PerbesarADVERTISEMENT
Brigjen Prasetijo Utomo berinisiatif menerbitkan surat jalan untuk buronan Djoko Tjandra . Dalam surat tersebut Djoko Tjandra menjabat sebagai Konsultan Biro Korwas PPNS Bareskrim Polri.
ADVERTISEMENT
‘Surat sakti’ tersebutlah yang membuat kaburnya Djoko Tjandra berjalan mulus hingga ke luar negeri.
Menyikapi hal itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono mengatakan, Djoko Tjandra bukanlah konsultan di Bareskrim Polri. Surat tersebut dipastikan palsu.
“Membuat keadaan plus Djoko Tjandra sebagai konsultan. Tidak ada Djoko Tjandra sebagai konsultan Bareskrim. Yang bersangkutan kita kenakan etika pemasyarakatan,” kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/7).
Awi menuturkan, Brigjen Prasetijo diduga kuat telah mengatur semua skema pelarian Djoko Tjandra. Hal itu membuktikan, Brigjen Prasetijo tidak memiliki profesional dan integritas.
“Terkait kode etik profesionalisme Polri yang bersangkutan melanggar etika kelembagaan, tidak punya integritas, profesional dan proporsional,” ujar Awi.
Brigjen Prasetijo Dijerat 2 Pasal
Sebelumnya, Kabareskrim Pol Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan proses penyelidikan Brigjen Prasetijo Utomo terkait kasus ‘surat sakti’ untuk buronan Djoko Tjandra masih berlanjut. Yang terbaru, kasus tersebut akan dilimpahkan ke ranah pidana.
ADVERTISEMENT
Sigit mengatakan, Brigjen Prasetijo diduga melanggar Pasal 221 KUHP dan Pasal 264 KUHP. Sedangkan untuk aliran dana, penyidik dari Propam masih mendalaminya.
“Dugaan awal melanggar pasal 221 dan 263 KUHP, untuk aliran dana sedang kita dalami. Sedangkan untuk pihak-pihak yang terkait di luar institusi Polri saat ini sedang dalam proses lidik dan pendalaman lebih lanjut,” kata Sigit kepada wartawan, Senin (20/7).
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
