Polri Ingin Kasus COVID-19 Ditekan Efektif dan Preventif Lewat Kampung Tangguh

5 Februari 2021 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencuci tangan pada fasilitas yang disediakan di Kampung Tangguh Jaya RW 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencuci tangan pada fasilitas yang disediakan di Kampung Tangguh Jaya RW 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polri dan TNI bersinergi membentuk Kampung Tangguh dalam upaya menekan laju penyebaran COVID-19. Kampung Tangguh ini didirikan di tingkat RT dan RW dengan harapan pencegahan corona dapat dilakukan dari lingkup terkecil.
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menuturkan kegiatan Kampung Tangguh telah berjalan baik di seluruh wilayah. Petugas di tiap RT-RW dapat memantau pergerakan penduduk hingga memastikan protokol kesehatan dijalankan oleh warga di lingkungan tersebut.
"Kita menggunakan preventif ya, yang kita sampaikan, kita bersama warga di situ, TNI, Polri. Dan menjaga kampung jangan sampai virus ada dan bertahan di situ, kalau Kampung Tangguh berjalan bisa segara menurunkan angka COVID," kata Argo dalam diskusi virtual yang digelar Kemenkes, Jumat (5/2).
Argo menuturkan, petugas di lingkup masyarakat terkecil juga bisa mengatur kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan demi menekan penyebaran corona secara lebih meluas. Warga juga bisa memanfaatkan lahan-lahan yang tidak dipakai untuk dimanfaatkan sebagai kegiatan perekonomian.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono saat memberi penjelasan terkait maklumat Kapolri. Foto: Dok Polri
"Berbagai macam kegiatan Kampung Tangguh itu bisa menghidupi sendiri. Bisa warga di situ juga memanfaatkan lahan tidur, lahan yang tidak digunakan untuk mencari tambahan penghasilan. Membuat tanaman sayuran di pot-pot, di areal-areal Kampung Tangguh tersebut," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan yang sama, juru bicara vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, mengungkapkan pihaknya bakal memperkuat tracing pada pelaksanaan Kampung Tangguh.
"Kita harus menguatkan penguatan testing dan tracing, menemukan kasus lebih dini. Caranya gimana? Saat melacak kasus kontak, antara 5-8 orang ini ditingkatkan menjadi 15-20 orang," ucap Nadia.
Kemenkes juga akan menambah tenaga petugas tracing di setiap kecamatan, hingga 80 ribu petugas tracing (tracer). Dalam pelaksanaannya, mereka akan dibantu oleh aparat Babinsa dan Bhabinkamtibmas.