Polri: Paham Radikal dan Antipemerintah Subur Karena Maraknya Hoaks
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, radikalisme sudah ada sejak dulu yang terbentuk dari ketidakadilan dan melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat.
“Maraknya penyebaran hoaks tanpa filter melalui sosial media membuat paham radikal dan antipemerintah makin subur,” kata Argo lewat keterangannya, Minggu (20/12).
“Dari dulu sampai sekarang radikalisasi terbentuk sebagai bagian dari respons atas ketidakadilan dan makin melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat,” tambah Argo.
Argo menyebut, radikalisme juga menjadi alasan mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian. Polri pun terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan.
“Bahwa kemudian agama jadi satu alasan dalam mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian,” ujar Argo.
Sebelumnya, Polri mengungkap temuan baru dalam penangkapan kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di Lampung. Dari hasil pemeriksaan, diketahui terdapat 6.000 sel aktif jaringan teroris yang diikuti Upik Lawanga dan Zulkarnaen tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dari penjelasan beberapa tersangka, sekitar 6 ribu jaringan JI masih aktif, ini menjadi perhatian kita,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/12).
***
Saksikan video menarik di bawah ini: