Polri Ungkap Alasan Pemudik Bandel Diputar Balik, Tak Digebukin seperti di India
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan operasi ketupat, polisi memilih tidak langsung menindak hukum atau proses tilang bagi masyarakat yang melanggar peraturan larangan mudik tahun 2020. Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengaku pihaknya memang sengaja lebih memilih langkah persuasif.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Istiono, banyak masyarakat yang kesulitan karena situasi pandemi COVID-19. Sehingga pihaknya harus bertindak humanis dengan tidak menggunakan kontak fisik.
“Saya katakan, ini hanya memutar arah. Sama juga di India enggak mutar balik arah juga, sama dia melaksanakan mudik lebaran, yang mudik digebukin, kita enggak bisa. Kita sudah pertimbangkan semuanya,” kata Istiono saat rapat bersama Komisi V DPR yang disiarkan secara virtual, Rabu (1/7).
Istiono menjelaskan langkah yang diambilnya itu sudah dipikirkan secara matang. Ia mencontohkan kalau memilih menilang para pelanggar, maka situasi di lapangan bakal tidak kondusif. Sehingga langkah persuasif dirasa tepat.
“Makanya kita persuasif dan humanis putar arah, karena kita ujung ujungnya belajar juga kemudian terjadi kasus Amerika pak, polisi salah menangani dengan kekerasan, represif, akhirnya berdampak pada negara-negara lain, alhamdulillah kita enggak ada dampak,” ujar Istiono.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Istiono memastikan setiap pergerakan masyarakat akan terus dipantau khususnya mereka yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ia tidak bisa tetap melarang masyarakat masuk ke Jakarta.
Menurutnya para karyawan yang menerima nasib PHK tidak menutup kemungkinan bakal kembali mengadu nasib di Jakarta.
“Kalau seandainya berapa ribu orang di PHK, Banten berapa orang yang mau dibalikkan dari Jakarta? Kita monitor semua, kalau mereka dilarang semua ini akan jadi masalah di Jakarta, sedangkan Jakarta harus kita jagain,” tutur Istiono.
“Kalau sudah nggak punya kerjaan dia provokasi bahaya, inilah pertimbangan-pertimbangan masalah sosial yang di lapangan diskresi kepolisian menjadi hal utama, kita harus luwes mengelola itu semua,” tambahnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.