Pomal Usut Keterlibatan Oknum TNI di Pembunuhan Sopir Taksi Online di Sidoarjo

19 Desember 2023 19:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang driver taksi online berinisial AM (52), warga Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin, ditemukan tewas di aliran sungai di kawasan Museum MPU Tantular Jalan Ali Mas'ud, Kabupaten Sidoarjo pada Jumat (15/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang driver taksi online berinisial AM (52), warga Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin, ditemukan tewas di aliran sungai di kawasan Museum MPU Tantular Jalan Ali Mas'ud, Kabupaten Sidoarjo pada Jumat (15/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus pembunuhan seorang pria yang berprofesi sebagai sopir taksi online (taksol) berinisial AM (52) yang mayatnya ditemukan di aliran sungai di kawasan Museum MPU Tantular Jalan Ali Mas'ud, Kabupaten Sidoarjo, masih menjadi misteri.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen), Lantamal V Surabaya, Letkol Agus Setiawan mengatakan, pihaknya menugaskan Pomal (Polisi Militer Angkatan Laut) Lantamal V untuk melakukan penyelidikan. Ini untuk menjawab dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus itu.
"Sampai saat ini dari Pomal Lantamal V masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku. Kira-kira apakah betul pelakunya masih kita dalami," kata Agus lewat keterangannya.
Agus menerangkan, pihaknya berkoordinasi dengan Polresta Sidoarjo untuk mengungkap pelaku pembunuh AM.
"Kita berkoordinasi dengan pihak Polresta Sidoarjo dan sampai saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku," tandasnya.
Kesaksian Ketua RT
Polisi telah menyita mobil milik korban berinisial AM (52). Mobil Wuling bernopol W 1840 XI itu ditemukan di sebuah rumah kos di wilayah Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya pada Sabtu (16/12).
ADVERTISEMENT
Ketua RT 05 RW 01 Soekardi mengaku sempat curiga dengan mobil Wuling itu yang tiba-tiba terparkir di sekitar kos sejak Jumat (15/12).
"Kalau ndak salah ini masuknya Jumat, saya lihat kok ada mobil. Biasanya kan enggak ada, tahu-tahu ada mobil di situ, saya tahunya Jumat siang. Kalau masuknya enggak tahu, kok ada mobil di sini, punya siapa masa mau tanya-tanya. Nah setelah tahunya, kok mobil bermasalah ya setelah ada gerebekan itu. Sabtu pagi itu," jelasnya.
Soekardi menyebut, polisi juga membawa ketiga penghuni kos tersebut. Kedatangan polisi sempat menyita perhatian warga sekitar yang penasan dengan hal tersebut.
"Iya (tiga penghuni kos) diajak (ke Mapolresta Sidoarjo), termasuk yang lalu lalang di situ ditanyai semua. Yang ada di kos itu, pagi itu semua dibawa barang bukti dibawa, warga banyak udah heboh, waduh ini. Setelah kita nunggu kabar-kabar, sorenya magrib anak tiga balik sini, intinya disuruh lapor ke RT bahwasannya diambil keterangan sebagai saksi, ndak tahu lah pokoknya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani pemeriksaan, ketiga penghuni kos itu menceritakan kepada Soekardi bahwa ada salah satu temannya yang menitipkan mobilnya di kos mereka.
"Di kos-kosan ada kunci mobil, karena kenal mungkin, sesama teman. Bilangnya sih (yang bawa mobil) 'saya mau ke Jakarta'. Enggak tahu pelaku atau apa ya, di situ katanya mau ke Jakarta. Paginya setelah ada grebekan bingung dia, masih ada bercak darah, teman-teman yang rame di situ termasuk warga yang melihat itu," lanjutnya.
Keesokan harinya pada Minggu (17/12), Soekardi mengatakan bahwa ada sejumlah anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) juga mendatangi rumah kos tersebut. Namun, dirinya ketika itu sedang tidak berada di rumah.