Ponpes di Jateng Terima Kembali Santri, Gus Yasin Minta Ada Karantina 14 Hari

5 Juni 2020 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Yasin, putra dari Mbah Moen. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yasin, putra dari Mbah Moen. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pondok pesantren (ponpes) mulai membolehkan santrinya kembali dari daerah asal masing-masing. Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen Zubair pun meminta ada karantina 14 hari bagi para santri yang kembali ke ponpes untuk mengantisipasi penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Semua santri yang masuk ke Jateng wajib karantina selama 14 hari. Pihak pondok pesantren wajib menyiapkan untuk tempat karantina itu," kata pria yang akrab disapa Gus Yasin itu usai di Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (5/6).
Santri mengaji dengan menggunakan masker dan menerapkan jarak fisik di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Al Kautsar, Bogor. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Gus Yasin telah berkomunikasi dengan sejumlah pengasuh maupun organisasi pengurus ponpes perihal karantina itu. Putra almarhum KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) ini mengatakan, bila ponpes tak memiliki fasilitas yang memadai untuk karantina, maka bisa menggunakan fasilitas lain dengan berkoordinasi bersama satgas penanganan virus corona setempat.
"Bisa koordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya masing-masing untuk menempati tempat karantina yang kemarin sudah disiapkan di berbagai desa. Atau bisa juga menggunakan fasilitas lain seperti gedung sekolah dan sebagainya," terangnya.
Petugas memeriksa suhu santri di Ponpes Syubbanul Wathon Tegalrejo, Jawa Tengah, Rabu (22/4) Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Santri yang akan kembali ke ponpes, kata Gus Yasin, juga diwajibkan untuk cek kesehatan sebagai acuan penanganan ketika kembali ke ponpes.
ADVERTISEMENT
"Semua yang datang harus sudah periksa kesehatan dari daerahnya, bisa puskesmas, dokter pribadi atau rumah sakit. Ini untuk menindaklanjuti penanganan di pondok," ucapnya.
Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Di Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang --ponpes yang dikelola keluarga Mbah Moen-- kata Gus Yasin, juga telah menerapkan protokol kesehatan ketat. Bahkan, dua shelter khusus disiapkan untuk menampung sementara santri yang datang. Selama di lokasi itu, para santri akan dicek kesehatannya secara berkala selama 14 hari.
"Kami kerja sama dengan Dinas Kesehatan Rembang untuk melakukan pengecekan kesehatan dulu. Setelah itu, mereka akan kami arahkan ke tempat karantina yang sudah kami siapkan," terangnya.
Para santri mengaji dengan menggunakan masker dan menerapkan jarak fisik di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Al Kautsar, Bogor. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Gus Yasin meminta semua pengasuh ponpes di Jawa Tengah menerapkan hal serupa demi mencegah penularan virus corona di lingkungan ponpes.
ADVERTISEMENT
"Ada yang mulai 1 Juni kemarin santri-santri sudah masuk pondok. Jadi saya minta agar protokol kesehatan ini benar-benar dilaksanakan secara ketat," pungkasnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.