Populi Center: Mayoritas Publik Tolak Presiden 3 Periode dan Penundaan Pemilu

24 April 2022 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo membagikan bantuan tunai dan sembako untuk masyarakat di sejumlah pasar di Kabupaten dan Kota Bogor. Jawa Barat, Kamis (21/4/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo membagikan bantuan tunai dan sembako untuk masyarakat di sejumlah pasar di Kabupaten dan Kota Bogor. Jawa Barat, Kamis (21/4/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Populi Center merilis temuan survei mengenai respons masyarakat soal wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi 3 periode dan penundaan pemilu. Hasilnya, mayoritas masyarakat menolak wacana Presiden 3 periode dan penundaan pemilu.
ADVERTISEMENT
Deputi Direktur Eksekutif Populi Center Rafif Pamenang Irawan menjelaskan, 64,4 persen responden menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode. Sementara 27,6 persen menyatakan setuju.
"Kita tanya sama kurang lebih dengan lembaga riset lain masih tidak setuju dengan usul perpanjangan masa jabatan presiden jadi 3 periode. Ada 64,4 persen tidak setuju, 27,6 persen setuju, 8 persen menolak jawab. Jadi publik tidak setuju," kata Rafif dalam rilis Survei Peta Politik Menjelang Pemilu Serentak 2024 secara daring, Minggu (24/4).
Survei Populi Center, masa jabatan presiden. Foto: Populi Center
Sementara itu, untuk wacana penundaan Pemilu 2024, Rafif menjelaskan sebanyak 74,3 persen menolak. Secara rinci, dari 74,3 persen, 67,8 persen tidak setuju dan 6,5 persen sangat tidak setuju. Sementara itu, 15,6 perssen setuju dengan wacana penundaan pemilu.
ADVERTISEMENT
"Secara sosiologi dan politik, publik harapkan pemilu berkala dan suksesi 2024 harus dilaksanakan," jelasnya.
Survei Populi Center, ambang batas pencalonan dan penundaan pemilu. Foto: Populi Center
Survei digelar pada 21-29 Maret 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dan tersebar di 120 kelurahan di 34 provinsi. Sedangkan Sedangkan margin of error + 2.83% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei digelar dengan metode tatap muka menggunakan aplikasi survei Populi Center.