Portugal, Spanyol, dan Inggris Laporkan Infeksi Cacar Monyet

18 Mei 2022 20:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacar. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Cacar monyet kembali singgah dalam pemberitaan. Portugal, Spanyol, dan Inggris melaporkan kasus infeksi penyakit langka itu pada Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Inggris membuat Eropa waspada akan virus tersebut. Otoritas kesehatan Inggris menemukan kasus infeksi pertama pada 6 Mei. Pihaknya kemudian mencatat tujuh kasus infeksi secara keseluruhan pada Senin (16/5/2022).
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) tengah mencari hubungan antara kasus-kasus tersebut. Sebab, empat kasus teranyar tidak memiliki hubungan dengan kasus sebelumnya.
Keempat pasien terbaru itu terinfeksi di London. Mereka mengidentifikasi diri sebagai homoseksual dan biseksual. UKHSA lantas mendesak pria homoseksual dan biseksual agar waspada.
Mereka diminta memerhatikan ruam atau luka yang tidak biasa. UKHSA mengatakan, mereka harus menghubungi layanan kesehatan seksual tanpa menunda-nunda.
Seseorang terinfeksi Monkeypox di Afrika, yang mendapatkan pengobatan. Foto: AFP
Para pasien itu menunjukkan jenis virus asal Afrika Barat. Varian itu lebih ringan dibandingkan dengan virus dari Afrika Tengah.
ADVERTISEMENT
"Ini langka dan tidak biasa," ujar kepala petugas UKHSA, Susan Hopkins.
"UKHSA dengan cepat menyelidiki sumber infeksi ini karena bukti menunjukkan bahwa mungkin ada penularan virus cacar monyet di masyarakat, menyebar melalui kontak dekat," tambahnya.
Portugal kemudian turut mengidentifikasi 20 kasus suspek pada Rabu (18/5/2022). Dari angka tersebut, lima di antaranya dikonfirmasi terjangkit cacar monyet.
Para pasien adalah laki-laki yang tinggal di Lisbon dan Lembah Tagus. Mereka kini dalam keadaan stabil.
Sementara itu, Spanyol sedang menyelidiki delapan kasus potensial di hari yang sama. Kementerian Kesehatan Spanyol menekankan, tak satu pun dari delapan kasus itu telah dikonfirmasi.
Portugal dan Spanyol tidak merilis informasi terkait orientasi seksual pasiennya. Kedua negara itu hanya memberikan peringatan kepada petugas kesehatan.
Seorang anak terinfeksi Monkeypox di Afrika, yang mendapatkan pengobatan. Foto: AFP
Madrid mengatakan, virus itu tidak terlalu menular antar manusia. Mayoritas orang yang terinfeksi pun pulih dalam beberapa pekan.
ADVERTISEMENT
Monkeypox atau cacar monyet ialah infeksi virus yang mirip dengan cacar manusia. Tetapi, cacar monyet menunjukkan gejala yang lebih ringan.
Cacar monyet disebabkan oleh virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini telah dilaporkan menginfeksi banyak hewan.
Penyakit itu pertama kali tercatat di Kongo pada 1958. Virus itu kemudian menjangkiti manusia pada 1970.
Orang yang terinfeksi mendapati ruam yang sangat mirip dengan cacar air. Sehingga, dokter kesulitan mendiagnosis cacar monyet.
Namun, sejumlah gejala dari penyakit itu biasanya lebih parah. Gejala tersebut meliputi demam dan sakit kepala.
Ilustrasi monyet ekor panjang. Foto: Shutter Stock
Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau luka pada kulit. Penularan antar manusia juga bisa terjadi akibat kontak dekat dengan sekret saluran pernapasan yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Mukosa hewan yang terinfeksi turut menyebarkan virus tersebut. Konsumsi daging hewan terinfeksi yang tidak dimasak dengan benar juga merupakan faktor risiko.
Cacar monyet dapat menyebabkan kematian setidaknya satu dari 10 orang yang terinfeksi. Tidak ada pengobatan atau vaksin khusus yang tersedia untuk cacar monyet.
Vaksin anti-cacar sempat terbukti 85 persen efektif mencegah cacar monyet di masa lampau. Namun, dunia dinyatakan bebas cacar pada 1980. Alhasil, vaksin tidak lagi tersedia secara luas.
Saat ini, tidak ada sistem global untuk mengelola penyebaran cacar monyet. Masing-masing negara lantas berjuang untuk menahan wabah tersebut ketika muncul.