Positif Corona Terus Naik, PKS Sarankan Jokowi Berlakukan Lockdown Parsial

20 Maret 2020 16:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera usai menghadiri Reuni 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (2/12). Foto: Andesta Heli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera usai menghadiri Reuni 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (2/12). Foto: Andesta Heli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Hingga Jumat (20/3), sudah ada 369 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai pemerintah harus berani mengambil keputusan yang tegas, termasuk dengan memberlakukan lockdown parsial atau sebagian.
ADVERTISEMENT
"Lockdown parsial (sebagian) bisa diberlakukan. Mulai dengan Jabodetabek. Dilarang berkumpul lebih dari 25 orang. Itu pun dengan protokol yang ketat," kata Mardani kepada kumparan, Jumat (20/3).
Lockdown parsial tersebut, kata Mardani, bisa diberlakukan di daerah dengan jumlah kasus positif, orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pemantauan (PDP) yang besar. Salah satunya adalah di Jakarta.
Mardani Ali Sera. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Yang tidak hot zone tetap ketat tetapi dengan pendekatan imbauan. Yang hot zone tegas dan penegakan hukum," jelasnya.
Mardani Ali Sera menuturkan, masyarakat yang sudah masuk ODP atau PDP seharusnya wajib dikarantina, baik mandiri maupun di rumah sakit. Bagi masyarakat yang melakukan karantina mandiri, ia menyarankan agar diberlakukan wajib lapor seperti yang dilakukan oleh Singapura.
ADVERTISEMENT
"Singapura mewajibkan lapor dua kali sehari dengan memotret kondisi kamar dan rumah. Dan ada sidak untuk memastikan ODP dan PDP memang ada di rumah," ujarnya.
Lebih lanjut, menurutnya, social distancing menjadi salah satu cara paling efektif untuk melawan pandemi corona. Ia lalu mengapresiasi sikap Wali Kota Bogor Bima Arya yang jujur menumumkan dirinya positif corona, sehingga bisa mencegah orang lain tertular.
"Sikap tidak jujur justru sangat berbahaya. Tegakkan aturan agar social distance terwujud, dan perbanyak tes swab agar penyebaran dan data akurat. Jika semua sudah dilakukan dan tetap ada ledakan, lockdown total," tandas Mardani.