Positivity Rate Corona di RI Naik dalam 2 Pekan Terakhir, Siap untuk New Normal?

15 Juni 2020 9:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan melakukan pengukuran suhu tubuh saat berlangsungnya simulasi normal baru di TMII, Jakarta, Kamis (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan melakukan pengukuran suhu tubuh saat berlangsungnya simulasi normal baru di TMII, Jakarta, Kamis (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Indonesia tengah bersiap menyambut new normal. Sejumlah ruang publik pun telah dibuka secara bertahap. Mulai dari perkantoran, restoran, masjid, mal hingga pabrik. Namun demikian, data pertumbuhan positivity rate Indonesia malah terus naik selama dua pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 yang diolah kumparan, angka positivity rate pekan ini naik 2,83 persen dibanding pekan sebelumnya. Pada periode 1-7 Juni 2020, positivity rate ada di angka 10,35 persen. Pada periode 8-14 Juni 2020, angkanya naik menjadi 13,18 persen.
Kenaikan juga terjadi pada pekan sebelumnya. Pada 25-31 Mei 2020, positivity rate di angka 9,60 persen. Artinya, terjadi kenaikan positivity rate sebesar 0,35 persen pada periode 1-7 Juni 2020.
Pergerakannya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Positivity rate merupakan rasio antara jumlah kasus positif dengan total tes polymerase chain reaction atau PCR yang dilaksanakan. Semakin kecil angka positivity rate berbanding lurus dengan mengecilnya kemungkinan kasus baru.
ADVERTISEMENT
WHO sendiri menyarankan positivity rate suatu negara maksimal 10 persen. Organisasi kesehatan dunia itu menyebut angka itu cukup untuk menggambarkan seluruh kasus corona di sebuah negara.
Tingginya angka positivity rate pekan ini dipicu oleh jumlah kasus positif corona yang melonjak. Pada pekan sebelumnya, kasus baru ada di angka 4.713. Namun pada pekan ini, kasus baru ada di angka 7.091.
Lengkapnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Berdasarkan catatan WHO dalam 'WHO Indonesian Situation Report' yang dipublikasikan 10 Juni 2020, jumlah kasus baru yang terjadi di Indonesia sebetulnya tak merepresentasikan kasus aktual di hari itu.
Ini dapat terjadi lantaran pelaporan hasil yang dikonfirmasi laboratorium membutuhkan waktu satu minggu sejak pengujian dilakukan.
Infografik Barang Wajib Selama PSBB Transisi. Foto: kumparan
Pada pertengahan April lalu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, pun tak menampik adanya delay terhadap data corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Gambaran penambahan kasus hari demi hari itu adalah merepresentasikan apa yang terjadi di 5-6 hari yang lalu,” ujar Yuri saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (10/4).
Oleh sebab itu, data corona 8-14 Juni 2020 secara aktual merepresentasikan situasi yang terjadi pada 1-7 Juni 2020. Di tanggal tersebut, sejumlah wilayah mulai melonggarkan PSBB. Transportasi publik seperti maskapai penerbangan domestik pun diperbolehkan kembali mengudara.
Prosedur keberangkatan penumpang pesawat. Foto: Angkasa Pura
Selain positivity rate, hal lain yang dapat dilihat adalah tingkat kesembuhan dan kematian. Pada periode 8-14 Juni 2020, tingkat kesembuhan di Indonesia turun dibandingkan pekan sebelumnya.
Pada periode 1-7 Juni 2020, tingkat kesembuhan ada di angka 67,69 persen. Pada periode 8-14 Juni 2020, angkanya turun menjadi 56,87 persen.
ADVERTISEMENT
Pergerakannya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Sementara itu, tingkat kematian juga mengalami penurunan. Pada periode 1-7 Juni 2020, tingkat kematian ada di angka 5,05 persen. Pada periode 8-14 Juni 2020, angkanya turun menjadi 3,99 persen. Ini adalah angka terendah pekanan sejak kasus pertama mengemuka pada 2 Maret 2020.
Dibandingkan pekan sebelumnya, angka pasien yang sembuh dan meninggal memang lebih tinggi. Meski begitu, kasus baru yang juga melonjak menyebabkan tingkat kesembuhan dan kematian mengalami penurunan.
Lengkapnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
****
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.