Posko Pemenangan di Jateng Dinilai Belum Tentu Dongkrak Suara Prabowo

11 Desember 2018 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon Capres - Cawapres Nomor 2, Prabowo dan Sandiaga Tiba di Monas (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paslon Capres - Cawapres Nomor 2, Prabowo dan Sandiaga Tiba di Monas (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandi di Jawa Tengah terus meningkat. Oleh karena itu, menurutnya, dibutuhkan manuver dan strategi tersendiri untuk dapat memenangkan Prabowo-Sandi di Jateng. Salah satunya adalah dengan memindahkan posko pemenangan dari Jakarta ke Solo, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Menurut Dahnil, pemindahan itu bertujuan untuk memberikan wadah bagi banyaknya relawan di Jateng yang ingin mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Dia mengatakan relawan yang ingin mendukung Prabowo-Sandi di Jateng ibarat tumbuhnya jamur di musim hujan.
Meski begitu, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi DIY, Dharma Setiawan meluruskan, tidak ada pemindahan markas BPN dari Jakarta ke Solo. Dia mengatakan BPN akan menambah satu posko di Solo. Posko tersebut juga bukan posko kedua melainkan disebut sebagai Posko Pertempuran.
Terkait upaya tim pasangan nomor 02 itu, pengamat politik Effendi Gazali menyebut Jateng adalah wilayah yang paling sulit dimenangkan Prabowo-Sandi (PAS). Walau peluang untuk memperkecil jarak ada, mengingat, Sudirman Said pernah mendapat 40 persen waktu Pilkada lalu--sesuatu yang tidak terbayangkan di kandang Banteng itu.
ADVERTISEMENT
"Karena itu pula Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf bersiap dengan saksama setelah belajar dari Pilkada Jateng. Nah melihat kesiapan TKN Jokowi-Ma'ruf yang seksama, maka salah satu strategi ya memindahkan Posko Kemenangan PAS ke Jawa Tengah," kata Effendi saat dihubungi kumparan, Senin (10/12).
Effendi Gazali di Diskusi Perspektif Indonesia. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Effendi Gazali di Diskusi Perspektif Indonesia. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Lebih lanjut Effendy menerangkan, sebetulnya istilah "memindahkan" juga tidaklah tepat karena posko utama masih ada di Jakarta. Dia menyebut, lebih tepatnya adalah semacam "Posko Strategis" atau "Posko yang diberikan perhatian khusus", mengingat pentingnya Jateng dalam konteks jumlah pemilih.
Lantas, bagaimana hasilnya? Dari amatan Effendi, adanya posko ini belum tentu mendongkrak suara PAS di Jateng.
"Rasanya melihat berbagai perkembangan di dunia, pada Era Post-Truth Trajectory ini, yang lebih penting adalah memahami Algoritma (persepsi) pemilih. Mendekatkan Posko penting, tapi Algoritma Persepsi (seperti yang terjadi pada Reuni 2012) itu lebih penting lagi. Sementara saya belum lihat itu dari PAS di Jateng. Tapi mungkin mereka sedang bekerja," Effendi menerangkan.
ADVERTISEMENT
TKN Jokowi-Ma'ruf justru diprediksi akan mengencangkan kekuatan dan mempertahankan Jateng dengan lebih saksama.
"Apakah PAS menyadari akibat dari pernyataan politik membuat Posko Strategis di Jateng akan berakibat pertama-tama seperti itu?" pungkas Effendi.