PPKM Darurat di Bali: Wisdom Turun 70%, Okupansi Hotel Nyungsep Jadi 5%

8 Juli 2021 12:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tengah melakukan patroli di terminal penumpang untuk memastikan penerapan protokol kesehatan oleh calon penumpang dan penumpang pesawat udara. Foto: Dok. AP I
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tengah melakukan patroli di terminal penumpang untuk memastikan penerapan protokol kesehatan oleh calon penumpang dan penumpang pesawat udara. Foto: Dok. AP I
ADVERTISEMENT
Pemerintah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali untuk menekan laju kasus corona di Indonesia. Objek wisata wajib tutup sehingga membuat pariwisata Bali yang mulai bangkit kembali terpuruk.
ADVERTISEMENT
Ketua PHRI Badung Rai Suryawijaya mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan domestik (wisdom) ke Pulau Dewata turun hampir 70-80 persen selama PPKM Darurat.
Pada saat situasi new normal ada sekitar 7-9 ribu orang masuk ke Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Sejak PPKM Darurat jumlah kunjungan ke Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hanya 1.200 orang.
"Setelah ditetapkan PPKM Darurat kedatangan wisatawan domestik turun drastis. Karena sebelum PPKM datangnya 7-9 ribu per hari melalui udara. Hari ini nyungsep sampai 1.200 per hari, jadi nyungsep lebih dari 70 persen," kata dia saat dihubungi, Kamis (8/7).
Kunjungan wisdom turun drastis karena sebagian besar mereka berasal dari Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Dan ini akan terus berlanjut," ujar Rai.
Penurunan jumlah kunjungan wisdom ini juga berdampak terhadap okupansi hotel. Pada situasi new normal tingkat okupansi hotel di Bali mencapai 15-20 persen atau dari 146 ribu kamar hotel ada 29 ribu yang terisi setiap hari.
Saat ini, okupansi hotel nyungsep menjadi 5 persen atau 7 ribu kamar yang terisi setiap hari.
"Kalau okupansi hotel nyungsep yang tadinya sudah di antara 15-20 persen sekarang single digit aja, kembali ke 5 persen," kata dia.
Rai menilai penurunan jumlah kunjungan wisatawan dan okupansi hotel di Bali selama PPKM Darurat adalah hal wajar. Ia meminta pelaku wisata di Bali untuk berlapang dada.
Menurut dia, apabila kasus corona tak dikendalikan justru akan membuat pariwisata Bali mati. Ia berharap pemerintah segera mencairkan dana bantuan bagi pelaku usaha yang terdampak PPKM di Bali.
ADVERTISEMENT
"Hal ini tentu wajar, kesehatan sangat penting dan ekonomi juga sangat penting. Jadi semua adalah pilihan berat. Maka dari itu mari kita dukung PPKM ini, semua nanti ada penurunan yang signifikan di Bali dan di Indonesia sehingga pariwisata kita menggeliat lagi dan rencana pembukaan pariwisata internasional bisa dibuka," kata dia.