PPKM Level 2 Saat Ramadhan, Volume Kendaraan di Jakarta Meningkat 5,5%

11 April 2022 21:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macet terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (31/3/2022).  Foto: Dok. Teddy
zoom-in-whitePerbesar
Macet terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Foto: Dok. Teddy
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemacetan kerap ditemui di Jakarta saat sore hari. Hal ini diakui oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebab ada peningkatan volume kendaraan selama Jakarta menerapkan PPKM Level 2.
ADVERTISEMENT
Pelonggaran sejumlah aturan selama PPKM Level 2 ditambah momen Ramadhan membuat sejumlah ruas jalan di ibu kota macet. Terutama saat sore hari.
"Seperti yang kita ketahui saat ini bulan Ramadhan, tentu pada sore hari seluruh warga ingin buka bersama di rumah sehingga seluruh kendaraannya masuk berada di jalan pada posisi yang sama, tentu itu menyebabkan kepadatan di beberapa titik," kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Senin (4/11).
Meski begitu Syafrin mengungkap peningkatan jumlah kendaraan sejauh ini tidak terlalu jauh dibanding periode PPKM sebelumnya.
"Hasil evaluasi kami pada minggu terakhir dibandingkan PPKM Level 3 bahwa secara rata-rata volume kendaraan di hari pelaksanaan PPKM Level 2 peningkatan sedikit yakni sekitar 5,5%," jelas Syafrin.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
Syafrin menjelaskan volume lalu lintas saat Jakarta masih PPKM Level 3 pada periode 18 Februari-7 Maret per harinya sebanyak 1.920.000. Sedangkan untuk periode saat PPkM Level 2 yaitu 8 Maret-6 April volume kendaraan sebanyak 2.126.000.
ADVERTISEMENT
Meski ditemui banyak kemacetan, Syafrin mengatakan belum akan menambah titik ganjil-genap. Pihaknya lebih memilih untuk menambah petugas di titik rawan macet untuk mengatur lalu lintas.
Selain itu juga mengatur ulang waktu lampu hijau di sejumlah persimpangan yang rawan macet.
"Jadi artinya di beberapa simpang yang kemudian potensial di kaki-kaki tertentu terjadi antrean panjang, itu otomatis diberi waktu hijau yang lebih panjang," kata Syafrin.